Densus Tangkap Terduga Teroris Beda Kelompok di Sumsel dan Sulsel

Selasa, 14 Desember 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengungkapkan kelompok terduga teroris yang ditangkap.

"Di Sumsel Jemaah Islamiyah, sedang di Sulsel itu jemaah Ansharut Daulah," kata Rusdi dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/12).

Baca Juga

Polisi Tangani 69 Perkara Mafia Tanah

Rusdi belum bisa memaparkan lebih dalam mengenai peran dari terduga teroris yang ditangkap. Termasuk siapa saja yang ditangkap.

Pasalnya, detasemen berlambang burung hantu sampai saat ini masih terus melakukan tugas di lapangan. "Sementara itu dulu karena Densus masih bekerja," ujar Rusdi.

Sebelumnya, Mabes Polri juga menangkap buronan terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga

Pernyataan Resmi MUI Pengurusnya Diduga Terlibat Kasus Teroris

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengungkap identitas seorang buronan kasus bom Gereja Katedral Makassar yang baru sepekan ditangkap Densus 88 Antiteror Polri. Buronan tersebut berinisial MS.

Ramadhan mengatakan MS masih berusia 22 tahun dan sehari-hari bekerja sebagai penjual siomay. Ramadhan menjelaskan MS ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada Senin (6/12).

Penangkapan dilakukan di depan sebuah minimarket di Jalan Poros Rappang, Pinrang, Sulawesi Selatan. Ia menjelaskan penangkapan terhadap MS baru diungkap hari ini karena terkait dengan penyidikan yang sedang dikembangkan Densus 88.

Baca Juga

Penangkapan Ketum PDRI dan Anggota Komisi Fatwa Bikin Pimpinan MUI Tercengang

Ramadhan mengatakan MS diduga terlibat pengeboman di Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada 28 Maret 2021. Sejak kejadian tersebut, MS berstatus tersangka dan masuk daftar pencarian orang (DPO) atau buronan.

"Tersangka merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," kata Ramadhan.

Bom bunuh diri yang dilakukan dua orang di Gereja Katedral Makassar terjadi pada 28 Maret 2021. Usai kejadian itu, Densus 88 setidaknya sudah menangkap 99 orang terduga teroris. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan