Bejo Sugiantoro Keliling Kampung untuk Semprotkan Disinfektan Secara Gratis

Minggu, 25 Juli 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Prihatin dengan banyaknya korban dari COVID-19, membuat seorang jurnalis asal Surabaya, Bejo Sugiantoro, merelakan waktunya untuk menjadi relawan penyemprotan disinfektan metode fooging dengan cara mandiri.

Hal itu ia lakukan secara gratis tanpa meminta biaya sepeser pun bagi yang menginginkan.

Baca Juga

Rencana Pemkot Surabaya 'Sulap' Sekolah Jadi Lokasi Isoman Pasien COVID-19 Dapat Perlawanan

"Saya sering meliput tentang kondisi rumah sakit saat pandemi ini. Begitu mengerikan. Antrian di UGD membludak," kata Bejo di Surabaya, Sabtu (24/7).

Bejo saat menyemprot disinfektan di beberapa Masjid.
Bejo saat menyemprot disinfektan di beberapa Masjid. Foto: MP/Budi Lentera

"Belum lagi lihat di kampung-kampung, tiap hari ada orang meninggal. Pengeras suara masjid hampir tiap jam mengumumkan nama-nama orang meninggal," sambung Bejo.

Hingga beberapa kali, ia melihat jenazah yang terkonfirmasi COVID-19 ketika dijemput ambulans dari rumah duka, semua hanya bisa melihat dari jauh. Yang meninggal orang baik, tapi keluarga dan warga tidak bisa mengantar jenazah. Hanya melihat, begitu miris," lanjut Bejo.

Tak tega melihat hal tersebut, Bejo pun menyisihkan uang gaji untuk membeli mesin fooging sekaligus cairan disinfektan hingga Rp 2 juta

Awalnya, ia melakukan penyemprotan secara gratis di rusun-rusun wilayah Surabaya. Kemudian, merambah ke masjid-masjid dan beberapa tempat fasilitas umum.

Hanya dua hari berjalan, tiba-tiba permintaan untuk disemprot disinfektan begitu banyak dari kampung ke kampung.

"Kalau kampung yang padat penduduk, itukan banyak rumahnya, butuh cairan disinfektan banyak. Kalau pas saya kehabisan cairan dan nggak punya uang, biasanya mereka urunan beli cairan. Sebotol cuma Rp 24 ribu, tapi bisa dipakai rumah-rumah sekampung," kata Bejo.

Bejo saat menyemprot disinfektan di beberapa Masjid. Foto: MP/Budi Lentera
Bejo saat menyemprot disinfektan di beberapa Masjid. Foto: MP/Budi Lentera

Untuk meluangkan waktu, Bejo biasa melakukan penyemprotan sendiri pada pagi hingga siang. Usai Dhuhur, Bejo kembali bekerja sebagai jurnalis hingga malam hari. Bejo mengaku bersyukur bisa membantu warga dengan tenaga dan sedikit menyisihkan uang gajinya.

"Ini sekedar sisi kemanusiaan saja. Saya tidak bisa membantu uang, tidak bisa membantu merawat, karena saya bukan dokter. Hanya ini yang saya bisa. Jika ada yang minat, silakan hubungi saya di 081703405552. Gratis, mudah-mudahan pandemi ini cepat selesai," tutupnya. (Budi Lentera/Surabaya)

Baca Juga

Antisipasi Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Dirikan RS Darurat di Tiap Kelurahan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan