Bejo Sugiantoro Keliling Kampung untuk Semprotkan Disinfektan Secara Gratis


Bejo saat menyemprot disinfektan di beberapa Masjid. Foto: MP/Budi Lentera
MerahPutih.com - Prihatin dengan banyaknya korban dari COVID-19, membuat seorang jurnalis asal Surabaya, Bejo Sugiantoro, merelakan waktunya untuk menjadi relawan penyemprotan disinfektan metode fooging dengan cara mandiri.
Hal itu ia lakukan secara gratis tanpa meminta biaya sepeser pun bagi yang menginginkan.
Baca Juga
Rencana Pemkot Surabaya 'Sulap' Sekolah Jadi Lokasi Isoman Pasien COVID-19 Dapat Perlawanan
"Saya sering meliput tentang kondisi rumah sakit saat pandemi ini. Begitu mengerikan. Antrian di UGD membludak," kata Bejo di Surabaya, Sabtu (24/7).

"Belum lagi lihat di kampung-kampung, tiap hari ada orang meninggal. Pengeras suara masjid hampir tiap jam mengumumkan nama-nama orang meninggal," sambung Bejo.
Hingga beberapa kali, ia melihat jenazah yang terkonfirmasi COVID-19 ketika dijemput ambulans dari rumah duka, semua hanya bisa melihat dari jauh. Yang meninggal orang baik, tapi keluarga dan warga tidak bisa mengantar jenazah. Hanya melihat, begitu miris," lanjut Bejo.
Tak tega melihat hal tersebut, Bejo pun menyisihkan uang gaji untuk membeli mesin fooging sekaligus cairan disinfektan hingga Rp 2 juta
Awalnya, ia melakukan penyemprotan secara gratis di rusun-rusun wilayah Surabaya. Kemudian, merambah ke masjid-masjid dan beberapa tempat fasilitas umum.
Hanya dua hari berjalan, tiba-tiba permintaan untuk disemprot disinfektan begitu banyak dari kampung ke kampung.
"Kalau kampung yang padat penduduk, itukan banyak rumahnya, butuh cairan disinfektan banyak. Kalau pas saya kehabisan cairan dan nggak punya uang, biasanya mereka urunan beli cairan. Sebotol cuma Rp 24 ribu, tapi bisa dipakai rumah-rumah sekampung," kata Bejo.

Untuk meluangkan waktu, Bejo biasa melakukan penyemprotan sendiri pada pagi hingga siang. Usai Dhuhur, Bejo kembali bekerja sebagai jurnalis hingga malam hari. Bejo mengaku bersyukur bisa membantu warga dengan tenaga dan sedikit menyisihkan uang gajinya.
"Ini sekedar sisi kemanusiaan saja. Saya tidak bisa membantu uang, tidak bisa membantu merawat, karena saya bukan dokter. Hanya ini yang saya bisa. Jika ada yang minat, silakan hubungi saya di 081703405552. Gratis, mudah-mudahan pandemi ini cepat selesai," tutupnya. (Budi Lentera/Surabaya)
Baca Juga
Antisipasi Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Dirikan RS Darurat di Tiap Kelurahan
Bagikan
A. Haris Budiawan/Budi Lentera
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
