Antisipasi Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Dirikan RS Darurat di Tiap Kelurahan


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: MP/Humas Pemkot Surabaya)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota Surabaya akan menambah rumah sakit darurat di setiap kelurahan guna menekan sebaran klaster keluarga.
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya sudah berkoordinasi dengan camat, lurah, berikut RT/RW dan LPMK terkait kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit darurat tersebut.
“Insyaallah di setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit. Kenapa? Sebab tidak boleh kalau rumahnya ini tidak memadai saat digunakan isolasi mandiri, karena pasti menularkan ke keluarganya,” tegas Eri, Rabu (14/7).
Baca Juga:
PPKM Darurat, Penjual Kelapa Hijau Muda di Surabaya Ketiban Untung
Bahkan, Eri merasa tak rela jika ada warganya mengalami kesulitan mencari rumah sakit sebab penuh. Dan akibatnya, banyak di antara warga meninggal sebab terlambat tertangani.
“Saya enggak rela dan enggak bisa melihat warga saya mencari rumah sakit penuh. Akhirnya kekurangan oksigen. Naudzubillah min dzalik, akhirnya banyak yang meninggal,” tuturnya.
Ia berharap, adanya RS darurat di setiap kelurahan, warga yang terpapar COVID-19 di lingkungan tersebut bisa dirawat dan pulih. Selain itu, RS darurat ini juga bisa dimanfaatkan warga untuk isolasi mandiri.
“Sehingga apa? Saat dalam satu rumah yang positif itu satu saja, maka kita bawa ke tempat ini (RS darurat). Sehingga, anaknya istrinya tidak lagi tertular dan lebih nyaman. Yang kedua kita juga bisa konsentrasi (menangani) karena berada di satu titik,” ungkap Eri.

Eri juga tak ingin RS darurat yang ada di setiap kelurahan ini digunakan. Sebab jika digunakan, maka ada penambahan kasus baru di lingkungan kelurahan tersebut.
Namun, RS darurat ini tetap disiapkan sebagai langkah preventif guna mencegah terjadinya klaster keluarga.
“Saya tidak ingin ketika warga itu sekarang bingung mencari rumah sakit. Sehingga apa, nanti bisa langsung dibawa ke (RS darurat) yang ada di tempat ini. Jadi warga di setiap kelurahan itu langsung bisa kita kumpulkan,” ucap Eri.
Baca Juga:
Pemkot Surabaya Operasikan RS Lapangan Tembak Buat Pasien Gejala Ringan
Eri mengimbau kepada masyarakat agar bersama-sama memutus mata rantai pandemi ini. Ia optimistis dengan gotong-royong dan kerja keras bersama, maka pandemi ini bisa segera dilalui. Selain ikhtiar secara lahir, tentu saja kerja keras ini harus dampingi doa.
“Kita harus tetap semangat, kita yakin pandemi ini pasti berlalu. Saya berharap kepada seluruh warga Surabaya tetap berdoa terus dan kita bekerja sama tanggulangi COVID-19 ini. Insyaallah Surabaya akan bisa bebas dari COVID-19 ini,” pungkas Eri. (Andika Eldon/Jawa Timur)
Baca Juga:
Cerita Warga Surabaya Sehari 3 Kali Antre Buat Isi Tabung Oksigen
Bagikan
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
