15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik motif khas Surbaya. Foto:vokasiunair.ac.id
MerahPutih.com - Perusahaan tekstil Batik Wistara konsisten memberdayakan kelompok marginal dengan merekrut karyawan dari kalangan disabilitas Tuli.
Langkah ini sudah dijalankan pemilik Batik Wistara Aryo Setiawa, sejak usahanya berdiri pada 2010. Aryo memutuskan melibatkan penyandang disabilitas dalam proses produksi batik di berbagai lini.
Pada awal berdiri, jumlah karyawan yang dimiliki memang terbatas. Namun, seiring meningkatnya permintaan pasar, Batik Wistara memperluas rekrutmen dengan menambah tenaga kerja baru dari kalangan disabilitas.
Baca juga:
Upaya ini tidak hanya menggerakkan dapur produksi, tetapi juga membuka lebih banyak peluang kerja inklusif. Dalam produksinya, Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Dari semua motif, Jonjing menjadi yang paling populer. Seluruh hasil produksi dipasarkan secara luas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 jutaan, menghadirkan kain premium dengan kualitas seni tinggi.
Perjalanan Batik Wistara selama hampir 15 tahun membuahkan banyak pencapaian. Selain memperluas jangkauan pasar hingga ke level internasional, Batik Wistara juga aktif berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan mendapatkan pengakuan dari Komunitas Batik Indonesia di Yogyakarta.
Baca juga:
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global
Bagi yang ingin melihat langsung karya Batik Wistara, toko resminya berlokasi di Jalan Tambak Medokan Ayu Gang VI C No. 56B, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian