Seharusnya Pemprov DKI Lakukan Modifikasi Cuaca Dibandingkan Semprot Air ke Jalan


Mobil dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur tengah melakukan penyemprotan air untuk mengurangi dampak polusi udara di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (25/8). ANTARA/Syaiful Hakim
MerahPutih.com - Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang melakukan penyemprotan air ke jalan-jalan protokol dinilai tak cukup efektif dalam menekan polusi udara di Ibu Kota.
"Kalau (penyemprotan air ke jalan-jalan protokol Jakarta) dibilang efektif (tekan polusi udara) sih mungkin tidak juga yah," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani di Jakarta, Senin (4/9).
Baca Juga
Kendati begitu, kata Rani, aksi tersebut sedikit mengurangi debu yang berterbangan di udara dan sedikit merendahkan hawa panas di jalan.
"Setidaknya setelah disiram efek udara sekitarnya tidak terlalu panas dan mengurangi debu," papar Rani.
Politisi Partai Gerindra ini berpandangan, seharusnya Pemerintah DKI melakukan modifikasi cuaca agar Jakarta hujan dan debu debu yang ada di udara hilang.
"Rekayasa membuat hujan buatan, dengan cara tabur garam seperti tahun-tahun sebelumnya," urainya.
Baca Juga
Menkes Minta Tiongkok Pinjamkan Alat Pendeteksi Hotspot Polusi
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menegaskan, pihaknya tak akan menghentikan penyemprotan air ke udara di jalan-jalan Ibu Kota oleh Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta. Meskipun langkah tersebut mendapatkan protes dari sejumlah orang.
"Tidak. Lanjut tetap jalan," kata Heru di Jakarta, Kamis (31/8).
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini juga mengaku heran dengan sikap segelintir masyarakat yang tak mendukung penyiraman air ke jalan demi menekan buruknya udara di Jakarta.
"Emang kenapa diprotes?" terangnya. (Asp).
Baca Juga
Puan Harap LRT Jabodebek Bantu Kurangi Polusi Udara di Ibu Kota
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pansus DPRD DKI Segel 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pajak hingga Rp70 Miliar per Tahun

Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini

DPRD DKI Tegaskan Kebakaran di Tamansari Bukan Musibah, Tapi Wajib Naik Status Jadi Bencana

Pemerintah Pusat Pangkas Dana Transfer ke Jakarta, APBD Tahun Depan Berpotensi Merosot

DPRD DKI Minta Target Pendapatan Parkir Tercatat Jelas di APBD

Dishub DKI Respons Temuan Pansus Soal Parkir Liar di Lahan Pemprov, Potensi Kerugian Capai Rp 37,8 Miliar

DPRD DKI 'Sentil' TransJakarta, Tiga Kecelakaan Bus September Jadi Bukti Perlunya Laporan Terbuka

DPRD DKI Tegaskan Kasus Intoleransi dan Penolakan Gereja di Jaktim Jadi Bukti Kerukunan di Jakarta Rapuh

5.914 Anak Keracunan MBG, DPRD DKI Jakarta Tuntut Peningkatan Pengawasan Kualitas Makanan

Sistem Baru Peringatan Dini Polusi Udara Jakarta Bisa Sarankan Langkah Mitigasi 3 Hari ke Depan
