Menkes Minta Tiongkok Pinjamkan Alat Pendeteksi Hotspot Polusi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Agustus 2023
Menkes Minta Tiongkok Pinjamkan Alat Pendeteksi Hotspot Polusi

Penyemprotan air untuk mengurangi dampak polusi udara di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (25/8/2023). (ANTARA/Syaiful Hakim/aa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Indonesia sedang membutuhkan alat pendeteksi berat molekul, bentuk molekul, dan kimia molekul, untuk membantu proses identifikasi polutan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengusulkan peminjaman kendaraan mobile reference monitor milik Tiongkok, untuk menganalisa kualitas udara perkotaan di Indonesia.

Baca Juga:

Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi Bagi Kesehatan

"Kami mengusulkan melobi ke China kalau bisa mobilnya (mobile reference monitor) dipinjamin ke Indonesia, paling tidak setahun," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Mobile reference monitor berbentuk mobil pendeteksi hotspot polusi yang dilengkapi dengan teknologi laboratorium untuk menganalisa secara mendalam sumber polutan.

Kendaraan tersebut memungkinkan otoritas berwenang di Indonesia mendeteksi secara tepat dan real time sumber polutan, apakah bersumber dari emisi kendaraan, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), pembakaran sampah, atau sumber lainnya.

Paling tidak ada empat kebutuhan alat deteksi, dua di antaranya telah dimiliki Kemenkes yakni High Volume Air Sampler (HVAS) yang tersedia sebanyak empat unit di Jakarta untuk pengambilan sampel dan deteksi kadar PM2,5.

Alat lainnya yang juga dimiliki Kemenkes berupa Gas Chromotography Mass Spectrometry (GCMS) untuk identifikasi berat molekul senyawa polutan PM2,5.

Dua kebutuhan alat lainnya yang belum dimiliki Kemenkes adalah X-ray flouresence untuk mengidentifikasi bentuk molekul senyawa polutan PM2,5, serta fourier transform infra red untuk mengidentifikasi jenis ikatan kimia senyawa polutan PM2,5.

"Kami akan siapkan ini, apakah penyebabnya PLTU atau apa sih, supaya tidak saling menyalahkan. Karena dengan teknologi sederhana ini bisa," katanya.

Tiongkok menjadi negara terbaik di dunia dalam upaya penanggulangan polusi karena berhasil menurunkan 40 persen kadar polusi udara dalam kurun tujuh tahun.

"Contoh paling bagus di dunia itu China. Semua negara berusaha menurunkan ini (polusi udara), ada yang 20 tahun, 25 tahun, China berhasil menurunkan dalam 6 sampai 7 tahun," kata Budi

Ia menegaskan, hasil studi Kemenkes RI membuktikan bahwa China adalah negara tercepat dalam pengentasan polusi, yang bertepatan dengan Olimpiade Beijing 2022.

"China tidak ingin Olimpiade Beijing di-bully sama dunia internasional. Dia turunin itu (polusi)," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Menkes Sebut Polusi Udara Jadi Faktor Risiko Kematian Tertinggi ke-5 di Indonesia

#Polusi Udara #Dampak El Nino
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Masyarakat kini dapat memantau kondisi lingkungan secara real-time melalui portal udara.jakarta.go.id dan aplikasi JAKI
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Indonesia
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Berbeda dengan sanksi hukum yang bersifat mengikat, sanksi sosial lebih menekankan pembinaan moral dan tanggung jawab kolektif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Indonesia
Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
Praktik pembakaran sampah itu membuat mikroplastik serta zat berbahaya seperti dioksin terlepas ke udara dan kembali jatuh ke tanah saat terjadinya hujan.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
Indonesia
Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
Mikroplastik ini terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
Indonesia
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Masyarakat Jakarta disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
ISPA dapat dicegah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Indonesia
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Laman IQAir menempatkan Kota Serpong di peringkat pertama kualitas udara terburuk di Indonesia hari ini, dengan indeks kualitas udara sebesar 186.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Indonesia
Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
Masyarakat dianjurkan untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
Indonesia
Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini
Ini berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir.
Frengky Aruan - Kamis, 02 Oktober 2025
Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini
Indonesia
Sistem Baru Peringatan Dini Polusi Udara Jakarta Bisa Sarankan Langkah Mitigasi 3 Hari ke Depan
Sistem ini akan memberikan informasi kualitas udara secara real-time hingga tiga hari ke depan
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Sistem Baru Peringatan Dini Polusi Udara Jakarta Bisa Sarankan Langkah Mitigasi 3 Hari ke Depan
Bagikan