Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Arsip - Seorang warga berjemur dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/aa)
MerahPutih.com - Kualitas udara di wilayah Jabodetabek kembali memburuk. Berdasarkan data dari laman IQAir yang diperbarui Selasa (7/10) pukul 05.00 WIB, Serpong dan Tangerang Selatan (Tangsel) mencatatkan indeks kualitas udara yang lebih buruk dibandingkan Jakarta.
Laman IQAir menempatkan Kota Serpong di peringkat pertama kualitas udara terburuk di Indonesia hari ini, dengan indeks kualitas udara sebesar 186. Peringkat kedua disusul Kota Tangsel dengan angka indeks IQAir 185.
Sementara itu, Jakarta berada di posisi ketiga dengan indeks 162. Senin (6/10) kemarin, Jakarta menempati kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan indeks 179, dengan konsentrasi partikel PM2.5 sebesar 95 mikrogram per meter kubik.
Baca juga:
Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
Hari ini, konsentrasi polutan PM 2,5 di Jakarta mencapai 70,5 mikrogram per meter kubik, atau 14,1 kali lebih tinggi dari ambang batas tahunan yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Meski angka pasti untuk Serpong dan Tangsel belum dirinci, indeks yang lebih tinggi menunjukkan konsentrasi polutan yang lebih parah.
PM 2,5 merupakan partikel halus berukuran kurang dari 2,5 mikron yang berasal dari debu, asap, dan jelaga. Paparan jangka panjang terhadap partikel ini memicu peningkatan risiko kematian dini, terutama bagi penderita penyakit jantung dan paru-paru kronis.
Baca juga:
Waspada! Penyakit-Penyakit Ini Bisa Timbul Akibat Polusi Udara
Warga Serpong, Tangsel, dan Jakarta Diimbau Pakai Masker
Situs IQAir juga menempatkan ketiga wilayah di Jabodetabek itu masuk dalam kategori “tidak sehat” dan berisiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat. Dengan kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk:
- Mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan
- Menghindari aktivitas fisik berat di luar rumah
- Menutup jendela untuk mencegah masuknya udara kotor
- Menggunakan alat penyaring udara di dalam ruangan
(*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Banjir Rob Menghantui Pesisir Jakarta, Warga Diminta Waspadai Pergerakan Cepat Air Laut
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta
Ketua DPR Puan Maharani Terima Kunjungan Ketua MPPR China Wang Huning di Jakarta
Gus Yahya Tegaskan Dirinya Tetap Ketua Umum PBNU yang Sah Hasil Muktamar ke-34 tahun 2021
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Uus Naik Jadi Sekda, Pramono Tunjuk Yuli Hartono Plt Wali Kota Jakbar
Pemprov Jakarta Kembali Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem di Bulan Ini
Tahun Baru 2026, Pramono Bebaskan Warga Bernyanyi di Sudirman hingga Gatot Subroto
Pramono Dipastikan Hadiri Reuni 212, Polisi Berikan Pengamanan dan Layanan