DPRD DKI Minta Target Pendapatan Parkir Tercatat Jelas di APBD

Ilustrasi: Juru pakir Jalan Boulevard Raya Kelapa Gadung, Kota Jakarta Utara menggunakan rompi dan seragam pakir dalam sosialisasi uji coba aplikasi JakParkir, Rabu (27/1/2021). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utar
Merahputih.com - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, mendesak agar target pendapatan dari sektor parkir di Jakarta harus dicatat secara jelas dan terperinci dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurutnya, kenaikan target pendapatan parkir 'on-street' dari Rp46 miliar menjadi Rp100 miliar tak boleh sekadar wacana di Panitia Khusus (Pansus), tetapi harus terimplementasi nyata dalam APBD.
“Termasuk potensi Rp1 triliun yang disebutkan. Tidak boleh lagi angkanya hanya Rp375 miliar,” ujar Mujiyono, Rabu (30/9).
Baca juga:
Ia menekankan pentingnya konsistensi antara pembahasan di forum dengan penetapan angka di APBD. Oleh karena itu, Mujiyono menyarankan Badan Anggaran (Banggar) DPRD untuk menetapkan target pendapatan parkir yang lebih tinggi, sesuai dengan potensi riil yang ada, agar pembahasan di Dewan menjadi lebih konkret.
“Jangan sampai kita bicara besar di forum, tapi angka di APBD masih sama. Harus ada konsistensi," jelas dia.
Senada dengan Mujiyono, Ketua Pansus Tata Kelola Perparkiran DPRD DKI Jakarta, Jupiter, turut menyoroti isu kebocoran di sektor parkir.
Baca juga:
Ia mengungkapkan bahwa banyak operator parkir ilegal beroperasi dan menarik uang dari masyarakat tanpa menyetorkan pajak kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
“Banyak operator parkir ilegal yang menarik uang dari warga tetapi tidak menyetor pajak ke Bapenda. Potensinya bisa mencapai Rp2 triliun per tahun,” ungkap Jupiter.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPRD DKI Minta Target Pendapatan Parkir Tercatat Jelas di APBD

Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI

Dishub DKI Respons Temuan Pansus Soal Parkir Liar di Lahan Pemprov, Potensi Kerugian Capai Rp 37,8 Miliar

Pramono Anung Wajibkan Fasilitas Publik Siapkan Tempat Merokok Tertutup Agar Tidak Ganggu UMKM

DPRD DKI 'Sentil' TransJakarta, Tiga Kecelakaan Bus September Jadi Bukti Perlunya Laporan Terbuka

DPRD DKI Tegaskan Kasus Intoleransi dan Penolakan Gereja di Jaktim Jadi Bukti Kerukunan di Jakarta Rapuh

5.914 Anak Keracunan MBG, DPRD DKI Jakarta Tuntut Peningkatan Pengawasan Kualitas Makanan

Pemprov DKI Susun Mekanisme Sanksi Sosial bagi Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok

Urusan Parkir di Depan Labschool Rawamangun, Gubernur Pramono: Enggak Boleh Mobil Mewah Merasa Punya Jalan

Massa Komite Peduli Jakarta Tolak Perda Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Hiburan Malam
