Mengapa Jari Mengkerut jika Terlalu Lama Terendam Air


Jari akan mengkerut jika terlalu lama di dalam air. (Foto: Unsplash/Umberto Rega)
JIKA kamu menghabiskan waktu yang lama saat mandi atau berenang, ujung jari tangan dan kaki pasti akan mengkerut. Namun bagian tubuh lain seperti lengan bawah, dada, kaki, dan wajah tetap tidak berkerut. Padahal sama-sama terendam.
Kerutan di ujung jari umumnya dianggap sebagai respons pasif lapisan atas kulit yang membengkak saat air membanjiri sel melalui proses yang dikenal sebagai osmosis.
Osmosis adalah aliran air dari satu ruang ke ruang lain. “Para dokter yang mempelajari pasien dengan cedera yang telah memutus saraf median, salah satu saraf utama yang mengalir dari lengan ke tangan, menemukan bahwa jari-jari mereka tidak mengkerut,” tulis laman BBC.
Dari sekian banyak perannya, saraf median membantu mengendalikan aktivitas simpatik seperti berkeringat dan penyempitan pembuluh darah. Penemuan para dokter menunjukkan bahwa kerutan ujung jari saat lama terendam air sebenarnya disebabkan oleh sistem saraf.
Aktivasi saraf simpatik dianggap sebagai rangsangan yang menyebabkan kerutan jari. Pembuluh darah tepi menyempit (sempit) saat sistem saraf simpatik diaktifkan.
Baca juga:

Paparan air merupakan pemicu penting bagi sistem saraf otonom. (Foto: Unsplash/Aaron Lee)
Sistem saraf simpatik berperan penting dalam mengontrol sejumlah fungsi tubuh, termasuk detak jantung dan tekanan darah. Sistem saraf simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bereaksi terhadap lingkungan luar untuk menjaga stabilitas tubuh.
Paparan air merupakan pemicu penting bagi sistem saraf otonom. Selain itu, merendam tangan atau kaki dalam air dingin atau hangat menyebabkan pembuluh darah (kapiler) jari menyempit. Ini hasil dari penurunan volume darah di lapisan dalam jaringan lunak.
Ketika kapiler kecil di jari menyempit, kulit tertarik ke dalam, kemudian menciptakan lipatan yang biasa dikenal sebagai kerutan.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kerutan di ujung jari tangan dan kaki dapat berfungsi seperti tapak hujan pada ban atau sol sepatu. Saluran yang dihasilkan oleh kerutan membantu memeras air dari titik kontak antara jari dan benda.
Dikutip dari Very Well Health, para peneliti menjelaskan bagian tubuh lainnya tidak mengkerut saat direndam dalam air karena tangan dan kaki adalah satu-satunya bagian tubuh yang mencengkeram.
Baca juga:
Permandian Air Panas Jorok Viral, Presiden Daimaru Besso Akhiri Hidup

Anehnya, ada misteri membingungkan lainnya, yaitu perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kerutan daripada pria.
Kulit manusia kembali ke keadaan normalnya dalam 10-20 menit. Jika jari berkeriput dapat meningkatkan cengkraman saat basah, mengapa ujung jari kita tidak keriput secara permanen?
Salah satu alasannya bisa jadi karena perubahan sensasi yang juga disebabkan oleh kerutan. "Bisa jadi karena keseimbangan reseptor kulit telah berubah posisi, tapi bisa jadi ada dimensi psikologis juga. Mungkin ada hal lain yang kurang bisa kita lakukan dengan baik dengan jari yang keriput," kata ahli saraf di Manchester Metropolitan University Nick Davis.
Beberapa orang benar-benar tidak menyukai jari keriput karena terendam air. Lagipula mengambil sesuatu dengan jari keriput terasa aneh. Pada akhirnya, kekeriputan itu adalah respons alami tubuh terhadap keadaan yang bisa membahayakan. (vca)
Baca juga:
Permandian Air Panas Terkenal Jepang Hanya Ganti Air Setahun Dua Kali
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
