Sains

Mengapa Jari Mengkerut jika Terlalu Lama Terendam Air

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 04 April 2023
Mengapa Jari Mengkerut jika Terlalu Lama Terendam Air

Jari akan mengkerut jika terlalu lama di dalam air. (Foto: Unsplash/Umberto Rega)

Ukuran:
14
Audio:

JIKA kamu menghabiskan waktu yang lama saat mandi atau berenang, ujung jari tangan dan kaki pasti akan mengkerut. Namun bagian tubuh lain seperti lengan bawah, dada, kaki, dan wajah tetap tidak berkerut. Padahal sama-sama terendam.

Kerutan di ujung jari umumnya dianggap sebagai respons pasif lapisan atas kulit yang membengkak saat air membanjiri sel melalui proses yang dikenal sebagai osmosis.

Osmosis adalah aliran air dari satu ruang ke ruang lain. “Para dokter yang mempelajari pasien dengan cedera yang telah memutus saraf median, salah satu saraf utama yang mengalir dari lengan ke tangan, menemukan bahwa jari-jari mereka tidak mengkerut,” tulis laman BBC.

Dari sekian banyak perannya, saraf median membantu mengendalikan aktivitas simpatik seperti berkeringat dan penyempitan pembuluh darah. Penemuan para dokter menunjukkan bahwa kerutan ujung jari saat lama terendam air sebenarnya disebabkan oleh sistem saraf.

Aktivasi saraf simpatik dianggap sebagai rangsangan yang menyebabkan kerutan jari. Pembuluh darah tepi menyempit (sempit) saat sistem saraf simpatik diaktifkan.

Baca juga:

Jangan Salah, Mandi Juga Ada Urutannya

jari mengkerut

Paparan air merupakan pemicu penting bagi sistem saraf otonom. (Foto: Unsplash/Aaron Lee)

Sistem saraf simpatik berperan penting dalam mengontrol sejumlah fungsi tubuh, termasuk detak jantung dan tekanan darah. Sistem saraf simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bereaksi terhadap lingkungan luar untuk menjaga stabilitas tubuh.

Paparan air merupakan pemicu penting bagi sistem saraf otonom. Selain itu, merendam tangan atau kaki dalam air dingin atau hangat menyebabkan pembuluh darah (kapiler) jari menyempit. Ini hasil dari penurunan volume darah di lapisan dalam jaringan lunak.

Ketika kapiler kecil di jari menyempit, kulit tertarik ke dalam, kemudian menciptakan lipatan yang biasa dikenal sebagai kerutan.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kerutan di ujung jari tangan dan kaki dapat berfungsi seperti tapak hujan pada ban atau sol sepatu. Saluran yang dihasilkan oleh kerutan membantu memeras air dari titik kontak antara jari dan benda.

Dikutip dari Very Well Health, para peneliti menjelaskan bagian tubuh lainnya tidak mengkerut saat direndam dalam air karena tangan dan kaki adalah satu-satunya bagian tubuh yang mencengkeram.

Baca juga:

Permandian Air Panas Jorok Viral, Presiden Daimaru Besso Akhiri Hidup

jari mengkerut
Perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kerutan daripada lelaki. (Foto: Unsplash/Luis Quintero)

Anehnya, ada misteri membingungkan lainnya, yaitu perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kerutan daripada pria.

Kulit manusia kembali ke keadaan normalnya dalam 10-20 menit. Jika jari berkeriput dapat meningkatkan cengkraman saat basah, mengapa ujung jari kita tidak keriput secara permanen?

Salah satu alasannya bisa jadi karena perubahan sensasi yang juga disebabkan oleh kerutan. "Bisa jadi karena keseimbangan reseptor kulit telah berubah posisi, tapi bisa jadi ada dimensi psikologis juga. Mungkin ada hal lain yang kurang bisa kita lakukan dengan baik dengan jari yang keriput," kata ahli saraf di Manchester Metropolitan University Nick Davis.

Beberapa orang benar-benar tidak menyukai jari keriput karena terendam air. Lagipula mengambil sesuatu dengan jari keriput terasa aneh. Pada akhirnya, kekeriputan itu adalah respons alami tubuh terhadap keadaan yang bisa membahayakan. (vca)

Baca juga:

Permandian Air Panas Terkenal Jepang Hanya Ganti Air Setahun Dua Kali

#Jari Manis #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan