Jokowi Ditantang Jadikan Laporan Komnas HAM Bekal Susun Kabinet

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 07 Agustus 2019
Jokowi Ditantang Jadikan Laporan Komnas HAM Bekal Susun Kabinet

Ketua dan komisioner-komisioner Komnas HAM saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019). (ANTARA/Dea N. Zhafira)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berharap Laporan Tahunan 2018 yang dibuat Komnas HAM dapat menjadi catatan dan basis utama Presiden Joko Widodo dalam menyusun kabinet kerja di periode keduanya mejabat.

"Kami berharap laporan ini memberikan gambaran kondisi HAM 2018 di Indonesia, menjadi catatan serius bagi Presiden sebagai bekal untuk menjalani periode kedua dan sebagai salah satu basis dalam menyusun kabinet," ujar Komisaris Komnas HAM Choirul Anam, Rabu (7/8).

Baca Juga: Pengamat: PDIP Bakal Dapat Jatah Menteri Paling Banyak

Informasi mengenai kondisi dan dinamika HAM yang terjadi pada tahun atau periode sebelumnya, dapat menjadi rujukan bagi Presiden dalam memilih calon-calon menteri.

Sehingga, ketika memilih menteri, Jokowi bisa melihat informasi utama yang jadi rujukan dari laporan ini berdasarkan realita dan ekspektasi publik.

Dalam kesempatan yang sama, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan bahwa persoalan HAM di Indonesia harus diberikan perhatian lebih dan dijadikan tolak ukur bagi kabinet ke depan.

Selvi Ananda bersama Ibu Iriana dan Presiden Jokowi
Selvi Ananda terlihat bersama Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat makan bersama dengan awak media Solo, Jawa Tengah di Ayam Goreng Mbah Karto, Minggu (28/7). (MP/Ismail)

Menurutnya, hal itu dikarenakan pemenuhan, perlindungan, penegakan, dan pemajuan HAM merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dan diatur dalam konstitusi.

"Maka dari itu kami ingin lebih awal mengingatkan mengenai persoalan HAM di Indonesia harus diberi perhatian lebih, dan kabinet ke depan menjadikan HAM jadi tolok ukur bagi mereka," beber Beka.

Baca Juga: Modal Mayoritas di DPRD, PDIP Solo Tawarkan Gibran Jadi Kader untuk Maju Pilwalkot

Sementara itu, sebagaimana dikutip Antara, Komnas HAM merilis Laporan Tahunan Tahun 2018. Dalam laporan ini memuat data dan informasi mengenai kondisi dan dinamika persoalan hak asasi manusia di Indonesia pada tahun tersebut.

Selain dihadiri oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dan komisioner-komisionernya, perilisan laporan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa Kementerian/Lembaga RI lainnya. (*)

#Komnas HAM
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya
Polisi menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan karena pembunuhan atau tindak pidana lain
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya
Indonesia
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan
Tindakan persekusi terjadi karena adanya penolakan oleh sebagian warga sekitar yang merasa terganggu dengan kegiatan kerohanian.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Juli 2025
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan
Indonesia
Pembubaran Retreat Keagamaan di Sukabumi Dinilai sebagai Bentuk Pelanggaran HAM dan Intoleransi
Komnas HAM mengecam keras pengusiran dan pembubaran paksa retreat remaja Kristen.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Pembubaran Retreat Keagamaan di Sukabumi Dinilai sebagai Bentuk Pelanggaran HAM dan Intoleransi
Indonesia
Bantah Fadli Zon, Komnas HAM Ungkap Bukti Kekerasan Seksual saat Peristiwa Mei 98
Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyatakan tidak ada perkosaan dalam Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 dinilai tidak tepat.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Bantah Fadli Zon, Komnas HAM Ungkap Bukti Kekerasan Seksual saat Peristiwa Mei 98
Indonesia
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel
Komnas HAM bakal menuju Raja Ampat. Tujuannya adalah menyelidiki dugaan intimidasi hingga pelanggaran tambang nikel.
Soffi Amira - Jumat, 13 Juni 2025
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel
Indonesia
Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
Proyek tambang nikel di Raja Ampat berpotensi melanggar HAM. Bahkan, kasus ini bisa memicu konflik horizontal.
Soffi Amira - Jumat, 13 Juni 2025
Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
Indonesia
TNI AD Anggap 'Sentilan' Komnas HAM soal Insiden Ledakan Garut sebagai Masukan
Temuan Komnas HAM mengungkap, 21 warga sipil dipekerjakan bantu pemusnahan amunisi dengan upah harian Rp 150 ribu dan tidak dibekali alat pelindung diri (APD).
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
TNI AD Anggap 'Sentilan' Komnas HAM soal Insiden Ledakan Garut sebagai Masukan
Indonesia
Komnas HAM Temukan 21 Buruh Sipil Dibayar Rp 150 Ribu Saat Ledakan Garut, TNI Angkat Suara
Para pekerja sipil itu disebut sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun bekerja dalam proses pemusnahan amunisi, tetapi secara otodidak.
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Komnas HAM Temukan 21 Buruh Sipil Dibayar Rp 150 Ribu Saat Ledakan Garut, TNI Angkat Suara
Indonesia
Komnas HAM Investigasi Kasus Tragedi Pesta Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi
Lembaga HAM negara itu mendesak adanya investigasi lebih lanjut.
Wisnu Cipto - Jumat, 02 Mei 2025
Komnas HAM Investigasi Kasus Tragedi Pesta Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi
Indonesia
Dikaitkan dengan Oriental Circus Indonesia, TN AU Akui Pernah Kerjasama
TNI AU menegaskan bahwa Oriental Circus Indonesia (OCI) bukan merupakan unit usaha milik Puskopau Lanud Halim Perdanakusuma.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 April 2025
Dikaitkan dengan Oriental Circus Indonesia, TN AU Akui Pernah Kerjasama
Bagikan