Pengamat: PDIP Bakal Dapat Jatah Menteri Paling Banyak

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 03 Agustus 2019
Pengamat: PDIP Bakal Dapat Jatah Menteri Paling Banyak

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: MP/Win)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pemilihan presiden sudah selesai, namun dinamika politik masih saja terjadi. Hal ini tentu berkaitan dengan distribusi peran bagi parpol koalisi.

Menurut pengamat politik Wempy Hadir, dari pengalaman yang terjadi selama ini, jatah kursi kabinet bagi partai politik ditentukan oleh jumlah kursi yang dimiliki oleh parpol tersebut. Dalam hal ini PDIP.

"Partai dengan perolehan kursi parlemen terbanyak akan mendapatkan kursi kabinet lebih banyak dibandingan dengan partai yang mendapatkan kursi DPR yang lebih rendah,"kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Sabtu (3/8).

Baca Juga: Prabowo Bakal Hadir di Kongres PDIP dan Bertemu Ketum Parpol Koalisi Jokowi

Selain itu, tentu ada pertimbangan lain. Misalnya, dalam posisi Jokowi saat ini terdapat parpol yang tidak mempunyai kursi di Senayan karena tidak lolos ambang batas parlemen 4 persen (parliamentary threshold).

"Dengan demikian, tentu mesti ada peran yang diberikan kepada partai-partai tersebut sebagai bentuk timbal balik atas dukungan politik selama pilpres berlangsung," jelas Direktur Indo Polling Network ini

Menjelang penyusunan kabinet, tentu akan terjadi dinamika antar parpol koalisi. Bisa saja antar parpol koalisi saling tarik menarik antara posisi menteri yang diincar.

Megawati dalam acara kantor DPP PDIP Jakarta Pusaat (MP/Fadhli)
megawati Megawati dalam acara kantor DPP PDIP Jakarta Pusaat (MP/Fadhli)

Artinya ada partai yang mesti mengalah atau presiden sendiri yang menentukan sendiri agar tidak terjadi konflik antar parpol koalisi. "Jika hal ini bisa diatur dengan baik, maka potensi konflik akan menurun," jelas Wempy.

Sejauh ini nama-nama menteri kabinet masih dalam proses check and recheck untuk memastikan bahwa menteri yang terpilih merupakan mereka yang terbebas dari jeratan atau isu persoalan hukum.

Itulah sebabnya Jokowi masih belum mengumumkan namanya kepada publik. Lagian pelantikan presiden masih lama yakni tanggal 1 Oktober 2019. Artinya Jokowi masih memiliki cukup waktu untuk melakukan screening terhadap calon pebantunya di pemerintahan yang akan datang.

Baca Juga: Modal Mayoritas di DPRD, PDIP Solo Tawarkan Gibran Jadi Kader untuk Maju Pilwalkot

Selain itu, Jokowi juga tentu sedang melakukan komunikasi dengna parpol koalisi yang mengisi kursi kabinet. Nama-nama yang diusung parpol akan dicek rekam jejaknya oleh Jokowi. Jika rekam jejaknya buruk, tentu nama yang diusulkan oleh partai akan dikembalikan.

"Misalnya ketika ada calon menteri yang diduga terlibat dalam persoalan hukum serta mereka yang memiliki pandangan yang berbeda dalam hal ideologi negara. Jokowi melakukan itu agar kedepan kementriannya berjalan secara efektif sehingga agenda pemerintahan bisa tercapai," pungkas Wempy. (Knu)

#Pengamat Politik #DPP PDIP
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Pengamat menilai kebijakan KPU berisiko meloloskan calon pemimpin dengan ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Indonesia
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
KPU tak membuka ijazah capres-cawapres ke publik. Pengamat politik, Jerry Massie, mengkritik kebijakan tersebut. Ia menyebut KPK berpotensi melanggar Undang-undang.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Indonesia
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Pareira menjelaskan bahwa proses pengesahan ini berjalan cepat karena PDIP telah mendaftar secara daring
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Indonesia
Ribka Tjiptaning: Kematian Raya Akibat Cacingan Akut Jadi Tamparan Keras untuk Pemerintah
Ribka menyerukan kepada anggota DPR agar isu kesehatan anak tidak dijadikan panggung politik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ribka Tjiptaning: Kematian Raya Akibat Cacingan Akut Jadi Tamparan Keras untuk Pemerintah
Indonesia
Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
Megawati menekankan pentingnya disiplin dan kerja keras bagi para kader PDIP
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
Indonesia
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Posisi sekjen sempat diambil alih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Agustus 2025
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Bagikan