Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Arsip - Mantan Presiden Jokowi saat menghadiri Kongres PSI 2025. (MP/Didik)
Merahputih.com - Sekretaris Ranting PDI Perjuangan (PDIP), Pacar Kembang, Surabaya, Muhammad Ariyadi, menanggapi keras pernyataan Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali. Ahmad Ali menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah dihargai oleh partai lama yang membesarkannya.
Ariyadi menilai pernyataan tersebut sarat motif politik dan patut dicurigai sebagai bentuk serangan yang disengaja. Menurutnya, pernyataan Ahmad Ali tidak berdiri sendiri, melainkan diduga berkaitan dengan urusan pribadinya.
Baca juga:
Pernyataan itu disebut sebagai upaya mengambil keuntungan politik dengan menyerang PDIP, tempat Jokowi berproses dan dibesarkan sebagai seorang pemimpin nasional.
“Sepertinya Ahmad Ali sedang menerima order untuk menyerang partai lama Jokowi, yang disebut-sebut memecat Jokowi, agar dia aman dari kasus di KPK,” kata Ariyadi dalam keterangan yang diterima, Sabtu (23/11).
Tudingan Manuver Politik dan Kasus Hukum
Ariyadi secara langsung mengaitkan tudingan serangan ini dengan perkembangan kasus dugaan korupsi yang menjerat Ahmad Ali.
Ia mengingatkan bahwa pada Februari lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita uang tunai Rp3,49 miliar, sejumlah dokumen, barang bukti elektronik, tas, hingga jam tangan mewah dalam proses penyidikan kasus yang turut menyeret nama politisi PSI tersebut.
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta demi kepentingan pribadi.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Pernyataan Ahmad Ali dinilai tidak hanya menyesatkan publik, tetapi juga mencoba memanfaatkan nama besar Jokowi untuk menutupi persoalan hukum yang sedang dihadapi.
Ariyadi pun mengimbau seluruh kader PDIP untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi politik yang menurutnya tidak berlandaskan data maupun etika politik yang baik.
"Serangan seperti itu tidak lebih dari manuver politik yang dangkal. Publik sudah sangat cerdas melihat siapa yang sedang menyembunyikan sesuatu,” tegas Ariyadi. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Roy Suryo Cs Dilarang Pergi ke Luar Negeri, Wajib Lapor ke Kantor Polisi Seminggu Sekali
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Larang Jokowi Bepergian ke Luar Negeri terkait Kasus Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Jokowi Melayat Istri Wiranto di Lanud Adi Soemarmo tidak Ikut ke Lokasi Pemakaman
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game