BNPT Diminta Atur Strategi Cegah Modus Terorisme Melalui Perempuan

Tangkapan layar anggota Komisi III DPR, Eva Yuliana, dalam podcast bertajuk "Bicara Eksekusi Mati Terpidana Terorisme" di YouTube Humas BNPT dipantau dari Jakarta, Sabtu (1/1). ANTARA/Tri Meilani Amel
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diharap segera mengatur strategi pencegahan modus operandi terorisme melalui para perempuan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPR, Eva Yuliana saat menjadi narasumber dalam podcast bertajuk "Bicara Eksekusi Mati Terpidana Terorisme" yang diunggah di saluran YouTube Humas BNPT, Sabtu (1/1).
Baca Juga:
Kepala BNPT Sebut Densus 88 Tetap Dibutuhkan dalam Penegakan Hukum Terorisme
Berdasarkan pandangan psikologis, perempuan cenderung mengutamakan emosi atau perasaannya daripada logika.
"Dalam rentang nilai 1 sampai 10, perempuan itu dianggap logikanya 1 dan emosionalnya 9. Sementara itu, laki-laki kerap dianggap emosionalnya 1 dan logikanya 9," ujar Eva.
Konsep itu, diterapkan pula dalam modus operandi terorisme. Para anggota kelompok teroris, menurut dia, memengaruhi perempuan dengan pendekatan dari sisi perasaan untuk memaparkan radikalisme sehingga mereka pun dapat terlibat dalam aksi terorisme.
Baca Juga:
BNPT Minta Seleksi CPNS Diperketat, Biar Enggak Disusupi Paham Radikal
Untuk mengatasi persoalan tersebut, dia memandang tindakan berupa pencegahan menjadi hal yang perlu diutamakan agar para perempuan di Indonesia tidak terpapar terorisme.
Selama ini, salah satu strategi pencegahan yang telah dilakukan pemerintah, khususnya melalui BNPT, adalah membimbing generasi muda, terutama perempuan, untuk tidak melakukan aksi terorisme.
Ia merasa optimis pemerintah akan terus mengoptimalkan upaya itu. "Saya optimis pencegahan itu akan terus dilakukan, bahkan ditingkatkan oleh pemerintah karena yang harus kita jaga dan rawat adalah generasi muda sebagai aset bangsa," kata dia.
Sebagai aset bangsa di masa depan, lanjut dia, generasi muda memang perlu dilindungi dari pengaruh hal-hal yang tidak diharapkan, terutama terkait radikalisme dan terorisme.
Baca Juga:
BNPT Pantau Aktivitas Pencarian Dana Lewat Kotak Amal
Upaya pencegahan yang difokuskan kepada generasi muda itu, menurut dia, dapat pula dilakukan melalui langkah kecil, seperti bimbingan dari pihak keluarga agar anak-anak mereka menjauhi hal-hal yang berkenaan dengan radikalisme dan terorisme.
Walaupun demikian, ia berharap dimunculkan lebih banyak strategi pencegahan modus operandi terorisme terhadap perempuan. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025
