Biasakan Evaluasi Diri untuk Meningkatkan Kualitas Diri

P Suryo RP Suryo R - Senin, 24 Juli 2023
Biasakan Evaluasi Diri untuk Meningkatkan Kualitas Diri

Yang benar-benar mendorong pembelajaran dan pertumbuhan adalah kesadaran diri yang nyata. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERNAKAH kamu merasa kalau masih di situ-situ saja, tanpa ada pergerakan berarti? Mungkin kamu belum melakukan kebiasaan mengevaluasi diri. Kamu akan menemukan versi diri kamu yang lebih baik. Bisa jadi kamu mengalami peningkatan jika menciptakan kebiasaan melakukan evaluasi diri secara teratur. Kamu dapat membangun kebiasaan evaluasi diri terhadap tujuan yang jelas dan terukur.

“Tanpa mengevaluasi diri, kamu akan sulit untuk menetapkan tujuan yang bermakna dan konkret untuk perbaikan. Apalagi memantau kemajuan diri untuk suatu pencapaian,” tulis CEO dari firma riset, konsultan, dan pelatihan manajemen Bruce Tulgan, JD di laman Psychology Today.

Baca Juga:

Sindrom Nuh, Gangguan Mental Memelihara Banyak Hewan

kesehatan
Tanpa mengevaluasi diri, kamu akan sulit untuk menetapkan tujuan yang bermakna dan konkret. (freepik/wayhomestudio)

Ia berpendapat jika kamu ingin berlari lebih jauh, kamu harus mengukur jarak lari kamu. Jika kamu ingin berlari cepat, kamu harus mengukur jarak kamu dari waktu ke waktu.

Sebuah studi penelitian yang dilansir dari sumber yang sama menunjukkan bahwa yang benar-benar mendorong pembelajaran dan pertumbuhan adalah kesadaran diri yang nyata. Yakni melalui evaluasi diri yang teratur, produktif, dan jujur terhadap standar yang jelas.

Kuncinya adalah membiasakan evaluasi diri secara teratur terhadap standar eksternal. Gunanya adalah untuk membangun kesadaran diri yang lebih besar agar dapat mendukung pembelajaran dan pertumbuhan diri sendiri ke depan.

Menurut pembimbing karier Jeniffer Herrity yang dikutip dari Indeed, kamu dapat mencoba beberapa langkah evaluasi ini untuk mencapai tujuan dan meningkatkan diri.


Renungkan pencapaian kamu


Saat kamu ingin melakukan evaluasi diri, mulailah dengan pencapaian kamu. Pikirkan tentang perkembangan diri atau tanggung jawab yang dapat kamu banggakan. Kamu juga dapat menyebutkan keterampilan yang kamu kembangkan untuk membuat diri menjadi lebih baik. Ini mungkin akan membantu kamu untuk memotivasi untuk terus memenuhi dan melampaui pencapaian diri.

Baca Juga:

Penyebab Polifagia, Rasa Lapar Meski Sudah Makan

evaluasi
Coba cari bagian yang masih dapat kamu tingkatkan. (Pexels/Eren Li)

Tetap jujur


Saat ingin melakukan evaluasi diri, cobalah untuk tetap jujur. Ingat, jujur dengan diri sendiri dan menyadari area yang perlu untuk kamu kerjakan adalah menunjukkan kesediaan kamu belajar dan tumbuh dari tantangan di masa lalu.


Temukan cara bertumbuh


Sepanjang kamu melakukan evaluasi diri, coba cari bagian yang masih dapat kamu tingkatkan. Mungkin kamu masih ada saat kamu sendiri tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gunakan kegagalan itu untuk mendorong diri sendiri untuk membangun strategi dan mencapai sasaran di waktu ke depannya.


Terapkan metrik


Lebih mudah untuk menunjukkan apa yang telah tercapai jika kamu memiliki metrik tertentu. Coba untuk menyimpan informasi yang menunjukkan bahwa kamu telah mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas yang rumit. Saat tiba waktunya untuk evaluasi diri, kamu dapat mengeluarkan catatan untuk mencatat pencapaian dengan mudah menggunakan angka atau detail spesifik lainnya. (vca)

Baca Juga:

Sorry Sindrome, Ketika Seseorang Terus Minta Maaf

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan