Wisata Diperbolehkan, Jadi Alasan Warga Membandel Mudik

Kamis, 15 April 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kebijakan yang membuka destinasi wisata bagi warga lokal di sekitar daerah wisata namun melarang masyarakat untuk melakukan mudik disoroti politisi dari partai oposisi.

“Kebijakan ini tujuannya apa? Kalau pelarangan mudik untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19, kenapa destinasi wisata justru dibuka dan diperbolehkan?" kata Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani di Jakarta, Kamis (15/4).

Baca Juga:

Pemkot Bandung Waspadai Akal-akalan ASN Rapel Cuti Buat Mudik

Menurut dia, kebijakan seperti itu berpotensi membuat masyarakat bingung dan membandel untuk tetap mudik. Harusnya, pemerintah konsisten dalam membuat kebijakan karena saat ini kasus COVID-19 Indonesia masih tinggi.

“Aneh kalau masyarakat dilarang mudik, tetapi wisata tetap dibuka. Sudah pasti masyarakat yang tidak mudik itu akan memenuhi tempat-tempat wisata tersebut," kata politisi PKS ini.

Ia mengingatkan, bahwa proses vaksinasi yang disebut-sebut sebagai game changer untuk mengatasi COVID-19 juga masih berjalan lambat.

Politisi PKS Netty Prasetiyani. (Foto: Antara)
Politisi PKS Netty Prasetiyani. (Foto: PKS)

Namun, diperbolehkan tempat wisata beroperasi saat periode mudik lebaran, disambut kalangan pengusaha yan diharapkan menjadi jalan alternatif untuk menggairahkan UMKM di lokasi wisata menyusul adanya kebijakan larangan mudik Lebaran.

"Ajakan Menteri Pariwisata untuk mengunjungi destinasi lokal menjadi alternatif menggairahkan UKM di lokasi wisata. Sekalipun hanya dikunjungi oleh masyarakat lokal diharapkan mampu mendongkrak omzet pelaku industri kreatif di daerah," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarmam Simanjorang di Jakarta, Rabu (7/4). (Pon)

Baca Juga:

Loloskan Pemudik, Polisi Bakal Dapat Hukuman Dua Kali Lipat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan