Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. (ANTARA/HO-Humas Kemenhub)
Merahputih.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa penurunan jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 sebesar 4,6 persen tidak secara otomatis mengindikasikan melemahnya perekonomian nasional.
Menhub berpendapat bahwa penurunan yang relatif kecil ini belum cukup untuk menyimpulkan adanya penurunan signifikan pada daya beli masyarakat.
Menurut Dudy, angka penurunan pemudik yang masih berada di bawah 10 persen tersebut tidak dapat dijadikan dasar kuat untuk menarik kesimpulan bahwa daya beli masyarakat sedang menurun drastis.
"Saya rasa angkanya masih single digit, jadi saya tidak ingin berkesimpulan, karena angkanya penurunannya hanya 4,6 persen," ujar Dudy, Sabtu (13/4).
Baca juga:
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit
Ia menekankan perlunya kajian lebih lanjut untuk memahami apakah penurunan ini disebabkan oleh faktor ekonomi atau sekadar perubahan preferensi masyarakat untuk merayakan Lebaran di kota tempat tinggal mereka.
Kementerian Perhubungan akan terus memantau berbagai indikator sebelum membuat kesimpulan mengenai penyebab penurunan angka pemudik Lebaran tahun ini. Dudy kembali menegaskan bahwa terlalu dini untuk mengaitkan penurunan tersebut dengan masalah ekonomi mengingat persentasenya yang hanya sekitar 4,6 persen.
Data Kementerian Perhubungan mencatat bahwa realisasi jumlah pemudik secara nasional pada Lebaran 2025 mencapai sekitar 154,6 juta orang, menurun 4,69 persen dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 162,2 juta orang.
Dalam konferensi pers penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu, Menhub menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi penyebab penurunan angka pemudik ini.
Baca juga:
Ribuan Pemudik Serbu Termibal Lebak Bulus Pasca Puncak Mudik, Mayoritas Berasal dari Jawa Barat
Dudy meyakini bahwa penurunan yang tidak signifikan ini tidak terkait dengan hal tersebut. Ia menduga bahwa masyarakat mungkin memilih untuk merayakan Lebaran di tempat tinggal masing-masing, termasuk Jakarta, dan menurutnya, penurunan sebesar 4,69 persen bukanlah angka yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, realisasi jumlah pemudik Lebaran 2025 ternyata 5,6 persen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil survei atau proyeksi sebelumnya yang memperkirakan sekitar 146,67 juta orang.
Sementara itu, total pergerakan masyarakat secara nasional selama periode angkutan Lebaran 2025 (21 Maret - 11 April 2025) mencapai sekitar 358.211.415 pergerakan, berdasarkan data mobile positioning data (MPD) dari operator seluler.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Terminal Kalideres Lakukan Ramp Check Bus AKAP, Pastikan Angkutan Nataru Aman
Korlantas Prediksi 2,9 Juta Kendaraan bakal Keluar Jakarta saat Nataru 2026
Raker Kakorlantas Polri dengan Komisi III DPR Bahas Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2026
Korlantas Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru Berlangsung 20 dan 24 Desember
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa
DPR Dorong Kemenhub Optimalkan Bandara Dewandaru Karimunjawa dan Ngloram Blora
Mudik Gratis Nataru 2025/2026 dari Kemenhub Bakal Ada Kirim Motor Tanpa Biaya, Catat Lokasi Tujuannya
Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat
Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran
Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons