Ternyata Konsumsi Susu Cokelat Belum Tentu Baik untuk Kesehatan

Kamis, 18 Januari 2024 - Pradia Eggi

MerahPutih.com - Banyak orang menganggap susu cokelat sebagai kenangan manis dari masa kecil. Secara historis, susu cokelat diakui sebagai yang paling lezat dan bergizi. Namun, ada kontroversi terkait memberikan susu cokelat kepada anak-anak karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi.

Tidak hanya itu, kandungan susu cokelat juga menjadi perdebatan apakah benar-benar baik untuk kesehatan kita. Sementara susu tanpa rasa memiliki berbagai manfaat kesehatan karena kaya akan nutrisi seperti kalsium.

Melansir Usa Today, Dr. Travis Nemkov, asisten profesor penelitian dalam biokimia dan genetika molekuler di University of Colorado Anschutz Medical Campus, menjelaskan bahwa kalsium mendukung beberapa fungsi tubuh yang sangat penting, antara lain:

  1. Pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi
  2. Fungsi otot
  3. Sinyal saraf
  4. Fungsi pembuluh darah
  5. Pembekuan darah
  6. Produksi hormon
  7. Fungsi enzim

Susu merupakan sumber vitamin D yang sangat baik, membantu tubuh menyerap kalsium, serta mendukung sistem kekebalan dan saraf.

Ilustrasi susu cokelat. Foto: Shutterstock/Uladzimir Zgurski.

Namun, kontroversi muncul ketika membahas manfaat nutrisi dari susu cokelat atau susu beraroma lainnya. Meskipun minum susu cokelat tidak mengurangi nutrisi dalam susu, susu cokelat mengandung jumlah gula dan kalori tambahan yang cukup signifikan.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Mengonsumsi Susu Nabati

Beberapa orang mungkin bisa mengatasi kelebihan gula dan kalori tersebut jika mereka aktif atau memiliki diet sehat dan seimbang. Namun, bagi yang lain, terutama yang berjuang dengan obesitas atau diabetes, hal ini mungkin menjadi masalah.

Beberapa kota di Amerika Serikat bahkan telah melarang penjualan susu cokelat atau beraroma di sekolah. Meskipun terjadi penurunan konsumsi susu secara keseluruhan, hasil studi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa ini tidak signifikan mengurangi asupan nutrisi penting.

Menurut ahli diet Amanda McCarthy dari Children's Hospital Colorado, protein dalam susu cokelat membantu membangun otot, dan kandungan kalsiumnya dapat memperkuat tulang.

Baca Juga: Berbagai Olahan Susu Tradisional Indonesia, Tak Kalah dari Eropa

Bagi atlet, kandungan gula tidak terlalu menjadi perhatian karena mereka membakar jumlah karbohidrat yang signifikan, dan mereka mungkin membutuhkan lebih banyak energi jika berpartisipasi dalam kegiatan fisik intens.

Dalam satu porsi susu cokelat 250 ml dengan kadar lemak 1%, terdapat 180 kalori, 33 gram karbohidrat (gula), 9 gram protein, serta nutrisi penting seperti kalsium dan Vitamin A.

Di sisi lain, satu porsi kaleng atau botol soda non-diet 350 ml mengandung 155 kalori dan 38 gram gula tanpa protein, vitamin, atau mineral.

Meskipun soda mungkin memiliki lebih sedikit kalori, tidak ada manfaat gizi dan mengandung lebih banyak gula. Jadi, untuk menjaga keseimbangan, penting untuk menyesuaikan konsumsi susu cokelat dengan makanan lain dan tingkat aktivitas yang dilakukan.

Baca Juga: Susu Grass-Fed, Pilihan untuk Gizi Harian Orang Dewasa

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan