Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
Prof Teuku Faisal Fathani berpose dengan alat sistem peringatan dini longsor dan mitigasi bencana hidrometeorologi yang dikembangkannya. ANTARA/HO-Universitas Gadjah Mada
Merahputih.com - Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Teuku Faisal Fathani, secara resmi menggantikan Prof. Dwikorita Karnawati sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Bagian Humas BMKG, Akhmad Taufan, mengonfirmasi bahwa serah terima jabatan (sertijab) antara Dwikorita dan Faisal telah dilaksanakan di Jakarta pada Senin (3/10) pagi dan dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan Duddy Purwagandhi.
"Sudah mas, tadi pagi jam sembilan,” kata Taufan saat dikonfirmasi.
Baca juga:
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Prof. Faisal dijadwalkan berlangsung pada hari yang sama di Kantor Kementerian Perhubungan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku mengenai Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Pergantian pucuk pimpinan BMKG ini dilakukan seiring dengan berakhirnya masa tugas Prof. Dwikorita Karnawati, yang telah memimpin lembaga tersebut sejak 3 November 2017.
Tonggak Kepemimpinan: Dari Dwikorita ke Faisal Fathani
Prof. Dwikorita Karnawati dikenal sebagai rektor perempuan pertama UGM dan merupakan figur kunci dalam modernisasi layanan BMKG. Di bawah kepemimpinannya, BMKG mengembangkan sistem peringatan dini bencana berbasis sains dan mendigitalisasi informasi cuaca.
Dwikorita juga aktif dalam organisasi iklim global, menjabat sebagai anggota eksekutif di World Meteorological Organization (WMO). Gagasan visioner yang ia miliki di akhir masa jabatannya adalah meningkatkan kapasitas peneliti muda BMKG agar meraih gelar doktoral di bidang sains dan iklim di universitas ternama, seperti Oxford University Inggris.
Sementara itu, Prof. Teuku Faisal Fathani adalah akademisi dan pakar kebencanaan UGM. Ia aktif dalam penelitian sistem peringatan dini longsor dan mitigasi bencana hidrometeorologi.
Baca juga:
Faisal, yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama (TN 1), meraih gelar di bidang Geoteknik dan Rekayasa Sabo dari Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang pada 2005 dan menjadi profesor pada tahun 2017. Ia juga pernah menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (IKASTARA) periode 2020–2023.
Dengan pengangkatan ini, BMKG diharapkan dapat terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung keselamatan publik, meningkatkan literasi cuaca dan iklim, serta berkolaborasi dalam sains untuk menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia.
"BMKG diharapkan dapat terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung keselamatan publik, peningkatan literasi cuaca dan iklim, serta kolaborasi sains untuk menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia," tutup pernyataan dari pihak BMKG.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan dan Disertai Petir Akan Terjadi di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Senin, 3 November 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Turun secara Merata di Wilayah Jakarta pada Senin, 3 November 2025 Siang Hari
BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan November 2025 - Februari 2026
Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Cuaca Ekstrem seperti Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi di Tangerang Raya Tiga Hari Ke Depan
Prakiraan BMKG: Hujan Akan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia pada Sabtu, 1 November 2025, Termasuk di Pulau Jawa
Waspada, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Sejumlah Pesisir Jakarta pada 3-12 November, Simak Sebabnya
Prakiraan BMKG: Hujan Disertai Petir Guyur Sebagian Besar Wilayah Jakarta pada Sabtu, 1 November 2025 Siang Hari