Solo Terima Ratusan Rapid Test dari Pemprov Jateng, Ternyata Hanya untuk Tim Medis

Selasa, 07 April 2020 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerima alat rapid test virus Corona atau Covid-19, Senin (6/4). Dari banyaknya alat rapid test virus Corona tersebut ternyata hanya diperuntukkan bagi tim medis.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku kaget setelah mendapati alat rapid test virus Corona bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah ternyata hanya untuk tim medis. Padahal, warga juga membutuhkan untuk mengetahui adanya gejala Covid-19.

Baca Juga:

Pemkab Boyolali Resmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Bangunan Rusunawa

"Pemkot Solo mendapatkan jatah rapid test sebanyak 245 unit rapid test untuk tim medis. DKK (Dinas Kesehatan Kota) Solo hanya mendapat 75 unit rapid test," ujar Rudy kepada kepada awak media di Solo.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Solo Ahyani
Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, Senin (6/4). (MP/Ismail)

Sisanya rapid test lainnya, kata Rudy, dibagikan di rumah-rumah sakit dan puskesmas. Dari stok rapid test ini untuk semua petugas puskesmas di Solo kurang. Bahkan, orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak kebagian rapid test.

"Saya berharap Pemprov Jawa Tengah bisa menambahkan rapid test," kata dia.

Politisi PDIP ini mengatakan sebenarnya rapid test tidak begitu penting dalam penanganan wabah virus Corona. Hal terpenting adalah keberadaan laboratorium yang dekat untuk pengecekan swep corona di daerah.

"Selama ini kami tergantung pada pusat untuk melakukan pengecekan swep corona. Harusnya laboratorium pengecekan swep corona juga diperbanyak," kata dia.

Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan pasien positif Covid-19 di Solo tidak berubah ada sebanyak empat orang, dengan perincian dua meninggal, satu sembuh, dan satu pasien dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi," kata dia.

Baca Juga:

Warga Tolak Jenazah Diduga Terpapar COVID-19 dari Surabaya Dimakamkan di Solo

"Jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di Solo sebanyak 45 orang. Perinciannya dirawat 15 orang, sembuh 23 orang, dan meninggal bertambah satu orang menjadi tujuh orang," terangnya.

Ahyani menambahkan untuk orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 286, dengan perincian rawat inap satu orang, rawat jalan 199 orang, dan selesai pemantauan 86 orang.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Update Corona Solo, Pasien PDP Sembuh Bertambah dan ODP Capai 177 Orang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan