Solo Terima Ratusan Rapid Test dari Pemprov Jateng, Ternyata Hanya untuk Tim Medis
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerima alat rapid test virus Corona atau Covid-19, Senin (6/4). Dari banyaknya alat rapid test virus Corona tersebut ternyata hanya diperuntukkan bagi tim medis.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku kaget setelah mendapati alat rapid test virus Corona bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah ternyata hanya untuk tim medis. Padahal, warga juga membutuhkan untuk mengetahui adanya gejala Covid-19.
Baca Juga:
Pemkab Boyolali Resmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Bangunan Rusunawa
"Pemkot Solo mendapatkan jatah rapid test sebanyak 245 unit rapid test untuk tim medis. DKK (Dinas Kesehatan Kota) Solo hanya mendapat 75 unit rapid test," ujar Rudy kepada kepada awak media di Solo.
Sisanya rapid test lainnya, kata Rudy, dibagikan di rumah-rumah sakit dan puskesmas. Dari stok rapid test ini untuk semua petugas puskesmas di Solo kurang. Bahkan, orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak kebagian rapid test.
"Saya berharap Pemprov Jawa Tengah bisa menambahkan rapid test," kata dia.
Politisi PDIP ini mengatakan sebenarnya rapid test tidak begitu penting dalam penanganan wabah virus Corona. Hal terpenting adalah keberadaan laboratorium yang dekat untuk pengecekan swep corona di daerah.
"Selama ini kami tergantung pada pusat untuk melakukan pengecekan swep corona. Harusnya laboratorium pengecekan swep corona juga diperbanyak," kata dia.
Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan pasien positif Covid-19 di Solo tidak berubah ada sebanyak empat orang, dengan perincian dua meninggal, satu sembuh, dan satu pasien dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi," kata dia.
Baca Juga:
Warga Tolak Jenazah Diduga Terpapar COVID-19 dari Surabaya Dimakamkan di Solo
"Jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di Solo sebanyak 45 orang. Perinciannya dirawat 15 orang, sembuh 23 orang, dan meninggal bertambah satu orang menjadi tujuh orang," terangnya.
Ahyani menambahkan untuk orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 286, dengan perincian rawat inap satu orang, rawat jalan 199 orang, dan selesai pemantauan 86 orang.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Update Corona Solo, Pasien PDP Sembuh Bertambah dan ODP Capai 177 Orang
Bagikan
Berita Terkait
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
16 SPPG di Solo Ajukan Sertifikasi Laik, Pemkot Segera Lakukan Uji Kelayakan
Sejumlah Proyek Infrastruktur Molor, Pemkot Solo Ancam Beri Sanksi Tegas Kontraktor yang Nakal
Meterisasi 16 Ribu PJU Butuh Rp 60 Miliar, Pemkot Solo Terpaksa Ngutang ke Bank
Monumen Maestro Keroncong Gesang di Solo Tak Terawat, DPRD Desak Perawatan Serius
Indeks Integritas Pemkot Anjlok, Alarm Bagi Status Solo Percontohan Kota Anti Korupsi
Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran
Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru
Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG