Rumahkan 2.500 Karyawan, Nasib Sritex Kini di Tangan 4 Kurator

Jumat, 15 November 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - PT Sritex mulai merasakan dampak pailit. Gerak bisnis perusahaan kini di tangan empat kurator.

Bahkan untuk belanja bahan baku mengalami kesulitan. Alhasil, sebanyak 2.500 karyawan harus di rumahkan karena perusahaan kesulitan bahan baku.

Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto, mengatakan keberlanjutan usaha PT Sritex saat ini ada di tangan empat kurator. Atas dasar itu, keputusan mereka untuk keberlanjutan usaha ini sangat-sangat urgen.

“Asal tahu saja, keberlanjutan usaha sekarang kita mintakan hakim pengawas, kurator itu juga sangat penting,” ujar Iwan di sela mendampingi kunker Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Immanuel Ebenezer di pabrik Sritex, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (15/11).

Baca juga:

Datangi Pabrik Sritex, Wamenaker Sebut Lebih Baik Kehilangan Pekerjaan Daripada Lihat Karyawan Kena PHK

Melihat kondisi di lapangan sekarang, kata dia, sangat penting keberlanjutan usaha diizinkan. Maka dari itu, lanjut dia, 2.500 orang karyawan yang dirumahkan itu jumlahnya akan semakin bertambah, seiring dengan berjalannya waktu.

Disinggung terkait update pengajuan kasasi, ia mengaku berkas kasasi sudah diterima Mahkamah Agung (MA).

"Kita menunggu hasil saja. Nasib kita sekarang ada di tangan empat kurator, dan satu hakim pengawas,” paparnya.

Dia menyebut pertemuan dengan empat kurator di Semarang pada Kamis (14/11) tidak membuahkan hasil positif buat perusahaan. Mereka hanya sebatas perkenalan saja dengan kreditur.

Baca juga:

Datangi Pabrik Sritex, Wamenaker Sebut Lebih Baik Kehilangan Pekerjaan Daripada Lihat Karyawan Kena PHK

“Tidak sesuai harapan kita. Sudah tiga minggu kita mengajukan izin keberlanjutan usaha ini. Namun, belum ada respons positif dari mereka (empat kurator),” katanya.

Dia menambahkan jika hakim pengawas tidak mengizinkan keberlanjutan usaha itu, maka dalam tiga minggu ke depan akan kehabisan bahan baku.

“Kami berharap segera ada solusi supaya jumlah karyawan yang dirumahkan tidak bertambah,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan