Rumah di Kampung Sambeng Solo, Jadi Saksi Lokasi Pelarian Terakhir Aidit

Sabtu, 01 Oktober 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com - Warga Sambeng RT 02/RW 03, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah masih mengingat jelas peristiwa Senin, 22 November 2022 dini hari.

Puluhan aparat merangsek masuk kampung secara tiba-tiba saat warga sedang tidur. Bahkan, sejumlah aparat ada yang masuk ke rumah warga serta membawanya ke lokasi introgasi.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Nama Ibu Kota Nusantara Dipilih untuk Hormati Pimpinan PKI Aidit

Ternyata itu merupakan pasukan tentara di bawah komando Kolonel Jasir mendapatkan informasi bahwa pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI), Dipa Nusantara (DN) Aidit bersembunyi di Kampung Sambeng Solo setelah lari dari Jakarta pasca tragedi G30S PKI.

"Jadi mereka para aparat menggeledah dan mengepung rumah yang ditinggali Kasim. Semua laki-laki dibawa aparat, dikumpulkan, disuruh jongkok, tangannya di atas kepala," ujar saksi mata Prapto (70), Jumat (30/9)

Prapto mengaku juga ditodong senapan di dada oleh aparat. Namun, karena usianya saat masih 12 tahun dilepas.

"Ayah saya termasuk orang yang diangkut aparat. Namun dalam beberapa hari, ayahnya dipulangkan karena tidak terbukti menjadi bagian dari PKI," ucap dia.

Menurutnya, ada juga warga yang baru dilepas setelah berbulan-bulan hingga beberapa tahun. Padahal menurutnya, warga kampung tidak ada yang mengenal Aidit.

"Tak ada yang tahu kapan dia (Aidit) mulai tinggal di rumah Kasim. Itu kan rumah Bu Harjo, dikontrak Pak Kasim, katanya itu temannya Aidit," papar dia.

Dalam pengejaran itu, lanjut dia, pasukan awalnya gagal menemukan Aidit, hingga Kasim diinterogasi dan memberi tahu keberadaan Aidit. Ada versi yang mengatakan Aidit bersembunyi di dalam lemari, ada pula yang menyebut bersembunyi di balik lemari.

"Kalau saya dengar itu sembunyi di belakang lemari. Biasanya lemari kan dipasang menempel tembok, tapi ini di sudut rumah sehingga masih ada ruang di belakangnya," katanya.

Dia menjelaskan alasan Aidit memilih Solo sebagai tempat persembunyiannya. Karena pada tahun 1965 sebagian wilayah Solo termasuk di Sambeng, menjadi basis kekuatan PKI.

Baca Juga:

Protes Penyitaan Buku DN Aidit, BEM UNS Surakarta Gelar Aksi Baca Buku di Kantor Polisi

"Banyak warga sini (Sambeng) yang PKI. Dulu kalau latihan nyanyi sama joget Genjer-genjer, Nandur (menanam) Jagung itu di dekat sini, ada rumah yang besar. Dulu itu kan kesenian," kata dia.

Ia menjelaskan rumah lokasi persembunyian Aidit tersebut berada sekitar 20 meter dari rumahnya. Kini rumah tersebut sudah dibeli seseorang bernama Nuri Andrianto untuk tempat tinggal dan jualan ayam geprek.

"Kondisi rumah persembunyian sudah berubah total setelah pada 2012 dibeli orang lain dan dilakukan rehab besar-besaran," kata dia.

Pemilik rumah, Andrianto membenarkan telah melakukan rehab besar rumah yang telah dibelinya pada 2012 silam. Luasan lahan 160 meter persegi.

"Tapi bangunannya kecil, banyak lahan kosongnya. Di depan ada pohon mangga dan belimbing," kata Andrianto.

Ia menambahkan bangunan lama itu diratakan dengan tanah karena kondisinya rusak. Kini rumah itu berubah menjadi berlantai dua.

"Saat saya beli atapnya rusak, kayu-kayunya rusak. Katanya ada lemari besar, tapi saya beli sudah nggak ada," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Viral Foto di Samping Aidit Pidato, Jokowi: Heran Kok Gambarnya Ya Persis Saya Gitu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan