Perpanjangan PPKM Level 4 Harus Jadi Momentum Genjot Vaksinasi

Senin, 26 Juli 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus 2021 mesti jadi momentum untuk menggenjot program vaksinasi COVID-19.

Selain menjalankan protokol kesehatan secara ketat, program vaksinasi adalah senjata utama dalam perang melawan COVID-19.

"Karena itu, vaksinasi harus digenjot terus menerus hingga mencapai target herd immunity,” kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo kepada wartawan, Senin (26/7).

Baca Juga:

BIN Vaksinasi Pelajar Ponpes dan Madrasah, BG Turun Gunung

Ia berujar, angka vaksinasi masih kurang. Data terbaru dari Satgas COVID-19, Minggu (25/7) menunjukkan angka vaksinasi dosis pertama baru mencapai 21,35 persen. Adapun vaksinasi dosis kedua baru mencapai 8,60 persen

“Angka ini masih jauh untuk capaian herd immunity yang mensyaratkan vaksinasi harus mencapai 70 persen dari jumlah penduduk,” katanya.

Rahmad menyebutkan, kekebalan kelompok atau herd immunity harus dikejar untuk menghentikan COVID-19.

Menurutnya, teori herd immunity ini terbukti manjur, terlihat saat Piala Eropa yang baru saja berlalu.

Masyarakat penggila bola menonton idolanya di stadion bahkan tanpa masker.

“Kalaupun ada kasus, bisa dikatakan kecil sekali dan langsung bisa teratasi,” ucapnya.

Menurutnya, kekebalan kelompok atau held immunity memang harus dikejar untuk menghentikan COVID-19.

Apalagi, katanya, vaksin ada masa kadaluarsanya sehingga stok yang sudah ada harus segera diinjeksikan agar tak mubazir.

 Vaksinasi massal Polresta Cirebon di UMC. (Foto: Mauritz)
Vaksinasi COVID-19 di Cirebon. (Foto: Mauritz)

Distribusi vaksin bisa diprioritaskan dari perhitungan proporsi masyarakat kota sesuai tingkat keparahan zona dan target 70 persen herd immunity tadi.

"Misalnya di Kota Sorong, Papua Barat yang cakupan vaksinasinya per 8 Juli 2021 masih rendah (14,17 persen). Padahal kota ini masuk zona merah,” ujarnya.

Rahmad mengatakan, ada beberapa catatan yang perlu jadi perhatian dalam distribusi vaksin.

Pertama, akses masyarakat memperoleh vaksin harus dipermudah.

Ruang publik di seluruh Indonesia harus diperbanyak hingga tingkat kecamatan dan desa.

Ditambahkan, kerja sama dengan pihak swasta harus lebih ditingkatkan lagi. Brand besar telah melakukan upaya tersebut.

Baca Juga:

Berlakukan PPKM Level 3, Boyolali Mulai Vaksinasi Puluhan Ribu Siswa SMP

Intinya harus vaksinasi mesti ada hingga di level terendah. Bahkan jika perlu melakukan pendekatan rumah ke rumah untuk pengecekan dan vaksinasi.

"Bisa diambil contoh negara Amerika Serikat yang sukses melakukannya,” katanya.

Terkait hal tersebut, Rahmad mengatakan, pihaknya mengapresiasi Badan Intelijen Negara (BIN) telah melakukan inisiatif serupa di kawasan Bandung Barat dan efektif menjangkau 70 persen masyarakat yang sebelumnya tak tersentuh.

“Tentu keberhasilan metode ini perlu diapresiasi dan disebarluaskan di tingkat nasional,” pungkas Rahmad. (Knu)

Baca Juga:

PT KAI Lakukan Vaksinasi Ratusan Warga Sekitar Stasiun Bukit Duri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan