Penyebaran Paham Intoleran Menjamur di Media Sosial

Minggu, 25 Oktober 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng pesantren untuk menekan propaganda radikal terorisme.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Karomah dan Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (24/10).

Menurut Boy, masuknya paham radikal intoleran saat ini tak hanya masuk di dunia pendidikan. Namun penyebaran paham radikal intoleran kini juga mudah ditemukan di media sosial.

Baca Juga:

Radikalisme Terjadi Karena Warga Tidak Sejahtera

Di hadapan pimpinan dan para pendidik Ponpes Nurul Karomah, Boy Rafli menegaskan bahwa pondok pesantren menjadi salah satu tempat pendidikan bagi generasi muda Indonesia di masa yang akan datang.

Ia berharap, agar para pendidik terus meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang diimbangi dengan membangun semangat cinta tanah air dengan prinsip "Hubbulwathon Minal Iman.”

"Kami ingin agar pondok pesantren memiliki ketahanan yang baik di dalam menyikapi adanya paham-paham radikalisme intoleran yang terkadang juga memungkinkan masuk kepada para peserta didik di kalangan pondok pesantren," jelas Boy dalam keteranganya, Sabtu (24/10).

Boy menyebut, gencarnya narasi radikalisme yang beredar di tengah masyarakat saat ini terutama di media sosial dinilai dapat memecah belah kesatuan bangsa bila masyarakat tidak cermat dalam menyaring informasi dengan baik dan benar.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar
Kepala BNPT Boy Rafli Amar. (Foto: Antara).

"Sinergi pondok pesantren dengan unsur-unsur dari pemerintah melalui BNPT, kita berharap terus membangun kehidupan masyarakat santri yang memiliki kemajuan," terang Boy yang mengenakan kemeja putih dan peci hitam ini.

"Kami harapkan mereka menjadi tunas-tunas bangsa," jelas mantan Kapolda Papua dan Banten ini.

Ia menyebut, para pemuda santriwan santriwati yang kelak akan menjadi pemimpin, yang diharapkan memiliki semangat cinta kepada tanah air.

"Dan disini pondok pesantren yang mengajarkan peserta didiknya untuk membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, ukhuwah wathaniyah," ungkap Boy. (Knu)

Baca Juga:

Menteri Tidak Loyal, Jokowi Diminta Segera Cari Pengganti

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan