Pengamat HI: Kiai Ma'ruf Bikin Hubungan dengan Negara Muslim Lebih Mudah

Selasa, 02 Juli 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Terpilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden menurut pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia akan mempermudah hubungan dengan negara-negara muslim khususnya yang berbahasa Arab.

Menurut Shofwan Al Banna Choirruzad, Kiai Ma'ruf yang akan mendampingi Presiden Jokowi periode 2019-2024 ini bisa memberikan warna baru bagi kebijakan luar negeri Indonesia.

"Sedikit banyak akan ada warnanya, walaupun tidak akan mengubah arah kebijakan luar negeri Indonesia secara signifikan," kata Shofwan Al Banna Choirruzad di Depok, Senin (1/7.

Warna baru yang dimaksudkan adalah kemungkinan peluang operasionalisasi konsep kebijakan luar negeri yang ingin dilakukan.

Misalnya, menurut Shofwan, konsep membuka pasar baru nontradisional seperti di kawasan Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tengah yang selama periode sebelumnya belum berjalan optimal karena akses yang terbatas bisa disiasati pada periode mendatang.

Wapres Terpilih KH Ma'ruf Amin
Kiai Ma'ruf saat kampanye Pilpres 2019 (Foto: MP/Fadhli)

"Kalau Pak Ma'ruf Amin bisa optimal dengan jaringan Islam-nya, barangkali pintu-pintu yang selama ini susah dijangkau lewat jalur pemerintah, bisa diakses lewat jalur kultural," ujar Shofwan.

Shofwan menambahkan bahwa jalur kultural yang bisa dijangkau oleh Ma'ruf adalah cara memanfaatkan jejaring di luar negara, yaitu jejaring peradaban, ulama, dan perdagangan yang telah muncul jauh lebih awal sebelum ada jejaring negara.

"Dengan adanya Pak Ma'ruf Amin, hubungan dengan negara-negara muslim bisa lebih mudah karena hal teknis, misalnya dengan penggunaan bahasa Arab," ujar Shofwan.

BACA JUGA: KontraS Tuding Polisi Sengaja Tutup-tutupi Penanganan Kasus Kerusuhan 22 Mei

Gemar Tarik Pelatuk Senjata Api dalam Tangani Kasus, KontraS Sebut Polri Semena-Mena

Meskipun kelihatannya tidak penting, pendekatan secara kultural semacam itu sebetulnya penting untuk kelancaran hubungan antarnegara. Hal itu, menurut Shofwan sebagaimana dilansir Antara, terbukti pada interaksi Indonesia dan Arab yang dulu dilakukan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan candaan-candaan berbahasa Arab.

"Soal apakah Pak Ma'ruf Amin akan memainkan peran itu kita belum tahu, tapi tentu beliau bisa membuka peluang tersebut," tutupnya.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan