Pengamat HI: Kiai Ma'ruf Bikin Hubungan dengan Negara Muslim Lebih Mudah
Pengamat hubungan internasional UI, Shofwan Al Banna Choirruzad (Foto: Screenshot youtube.com)
MerahPutih.Com - Terpilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden menurut pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia akan mempermudah hubungan dengan negara-negara muslim khususnya yang berbahasa Arab.
Menurut Shofwan Al Banna Choirruzad, Kiai Ma'ruf yang akan mendampingi Presiden Jokowi periode 2019-2024 ini bisa memberikan warna baru bagi kebijakan luar negeri Indonesia.
"Sedikit banyak akan ada warnanya, walaupun tidak akan mengubah arah kebijakan luar negeri Indonesia secara signifikan," kata Shofwan Al Banna Choirruzad di Depok, Senin (1/7.
Warna baru yang dimaksudkan adalah kemungkinan peluang operasionalisasi konsep kebijakan luar negeri yang ingin dilakukan.
Misalnya, menurut Shofwan, konsep membuka pasar baru nontradisional seperti di kawasan Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tengah yang selama periode sebelumnya belum berjalan optimal karena akses yang terbatas bisa disiasati pada periode mendatang.
"Kalau Pak Ma'ruf Amin bisa optimal dengan jaringan Islam-nya, barangkali pintu-pintu yang selama ini susah dijangkau lewat jalur pemerintah, bisa diakses lewat jalur kultural," ujar Shofwan.
Shofwan menambahkan bahwa jalur kultural yang bisa dijangkau oleh Ma'ruf adalah cara memanfaatkan jejaring di luar negara, yaitu jejaring peradaban, ulama, dan perdagangan yang telah muncul jauh lebih awal sebelum ada jejaring negara.
"Dengan adanya Pak Ma'ruf Amin, hubungan dengan negara-negara muslim bisa lebih mudah karena hal teknis, misalnya dengan penggunaan bahasa Arab," ujar Shofwan.
BACA JUGA: KontraS Tuding Polisi Sengaja Tutup-tutupi Penanganan Kasus Kerusuhan 22 Mei
Gemar Tarik Pelatuk Senjata Api dalam Tangani Kasus, KontraS Sebut Polri Semena-Mena
Meskipun kelihatannya tidak penting, pendekatan secara kultural semacam itu sebetulnya penting untuk kelancaran hubungan antarnegara. Hal itu, menurut Shofwan sebagaimana dilansir Antara, terbukti pada interaksi Indonesia dan Arab yang dulu dilakukan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan candaan-candaan berbahasa Arab.
"Soal apakah Pak Ma'ruf Amin akan memainkan peran itu kita belum tahu, tapi tentu beliau bisa membuka peluang tersebut," tutupnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Survei 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, 19 Persen Responden Nilai Kinerja Belum Memuaskan
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Sosok Karlinah Djaja, Istri Wapres Ke-4 RI Umar Wirahadikusumah, yang Meninggal Hari ini di Usia 95 Tahun
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Kasih Klarifikasi, Sebut Ucapan yang Janjikan 19 Juta Lapangan Kerja Ternyata Dipelintir
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas