Ops! Satu Calon Hakim Agung yang Ketahuan Plagiat Makalah Dicoret DPR

Kamis, 23 Januari 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Hasil uji kelayakan dan kepatutan Calon Hakim Agung yang digelar Komisi III DPR sudah diumumkan dengan lima nama Calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial (KY) disetujui dan satu nama ditolak oleh DPR karena dugaan menjiplak (plagiarisme) makalah.

"Plagiarisme merupakan salah satu penilaian," kata Ketua Komisi III DPR Herman Herry kepada wartawan usai rapat pleno Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1).

Baca Juga

Hakim MK Baru Janji Kedepankan Kredibilitas dan Independensi

Menurut Herry, plagiarisme bukan satu-satunya penilaian melainkan masih banyak lagi pertimbangan-pertimbangan lainnya.

Sehingga, tujuan dari uji kepatutan dan kelayakan Calon Hakim Agung dan Calon Hakim Ad Hoc MA yang digelar DPR RI adalah agar anggota legislatif dapat memberikan kontribusi perubahan bagi lembaga yudikatif tersebut.

"Tentunya harapan kami, para hakim yang terpilih ini bisa melakukan terobosan-terobosan. Bukan hanya dalam Sumber Daya Manusia, tetapi juga terobosan dalam infrastruktur yang ada di Mahkamah Agung terkait penanganan perkara," ujar Herry.

Ketua Komisi III DPR Herman Herry (tengah) didampingi Sarifuddin Sudding (kiri) dan Arsul Sani menunjukkan surat keputusan persetujuan nama-nama Calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc (ANTARA/ Abdu Faisal

Adapun delapan nama-nama yang terpilih tersebut di antaranya:

Calon Hakim Agung

1. Soesilo, hakim tinggi Pengadilan Tinggi Banjarmasin

2. Dwi Sugiarto, hakim tinggi PT Denpasar

3. Rahmi Mulyati, panitera muda perdata khusus MA

4. H Busra, Ketua PT Agama Kupang

5. Brigjen TNI Sugeng Sutrisno, hakim militer utama Dilmiltama

Baca Juga:

Profil Aswanto, Wakil Ketua MK yang Baru

Calon Hakim Ad Hoc MA, di antaranya:

Dua calon hakim ad hoc tindak pidana korupsi:

1. Agus Yunianto, hakim tipikor PN Surabaya

2. Ansori, hakim tipikor PT Sulawesi Tengah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan