Massa Mengatasnamakan OPM Demo di Depan Istana, 'Papua Itu Bintang Kejora' Menggema
Kamis, 22 Agustus 2019 -
Merahputih.com - Sekelompok orang mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menggelar aksi massa di depan Istana Negara. Mereka menuntut agar diberikan kemerdekaan lepas dari Indonesia.
Massa berjumlah sekitar 100an orang yang merupakan mahasiswa asal papua. Sambil bertelanjang dada, mereka memblokir jalan Medan Merdeka Utara tepatnya didepan Istana Negara. Sehingga, arus lalu lintas dari arah Medan Merdeka Selatan terpaksa ditutur.
Sang orator meminta kepada Presiden Jokowi meringkus pelaku rasisme yang dikatakan kepada mereka saat penangakapan mahasiswa di Surabaya.
"Kami tuntut kepada Jokowi untuk menangkap dan mengadili orang-orang yang berbuat rasis," kata sang orator di lokasi, Kamis (22/8).

Orator lalu menegaskan bahwa tidak terima dengan permintaan maaf dari Preside Jokowi beberapa waktu lalu.
"Kami tak terima Jokowi meminta kami meminta maaf. Kami kutuk pernyataan itu karena menganggap kami yang salah," jelas dia.
Mereka lantas menyanyika lagu 'Papua bukan Merah Putih, Papua itu Bintang Kejora'. Lagu itu dinyanyikan berulang kali. Para peserta juga meneriakan teriakan khas Papua.
Baca Juga: Wiranto Kobarkan Semangat Kedamaian di Papua
Massa lalu mengutuk tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Hal ini, kata dia, sudah menciderai amanat UUD Pasal 28 D tengang persamaan di muka hukum.
"Tindakan pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua juga menghinati UU No 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis," kata sang orator.
Baca Juga: Warga Papua: Kekayaan Alam Kami Dicuri Terus
Polisi dan TNI juga diminta memproses hukum anggotanya yang melakukan tindakan rasisme hingga perusakan.
"Oknum yang melakukan kekerasan harus dihukum dan diungkap ke publik siapa pelakunya," jelas dia.

Massa di Manokwari, Papua Barat, mengamuk dan membakar kompleks Kantor Gubernur. Massa melakukan aksi protes di Manokwari, ibu kota Papua Barat, menyusul insiden yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya terkait tudingan perusakan Bendera Merah Putih dan dugaaan rasisme.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, aksi massa ini merebak dipicu hoaks korban meninggal akibat insiden di Surabaya. Padahal, kejadian di Surabaya dan Malang hanya peristiwa kecil yang sudah dilokasir. (Knu)