Massa Mengatasnamakan OPM Demo di Depan Istana, 'Papua Itu Bintang Kejora' Menggema

Sejumlah orang mengatasnamakan OPM melakukan aksi unjuk rasa didepan Istana Negara (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Sekelompok orang mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menggelar aksi massa di depan Istana Negara. Mereka menuntut agar diberikan kemerdekaan lepas dari Indonesia.
Massa berjumlah sekitar 100an orang yang merupakan mahasiswa asal papua. Sambil bertelanjang dada, mereka memblokir jalan Medan Merdeka Utara tepatnya didepan Istana Negara. Sehingga, arus lalu lintas dari arah Medan Merdeka Selatan terpaksa ditutur.
Sang orator meminta kepada Presiden Jokowi meringkus pelaku rasisme yang dikatakan kepada mereka saat penangakapan mahasiswa di Surabaya.
"Kami tuntut kepada Jokowi untuk menangkap dan mengadili orang-orang yang berbuat rasis," kata sang orator di lokasi, Kamis (22/8).

Orator lalu menegaskan bahwa tidak terima dengan permintaan maaf dari Preside Jokowi beberapa waktu lalu.
"Kami tak terima Jokowi meminta kami meminta maaf. Kami kutuk pernyataan itu karena menganggap kami yang salah," jelas dia.
Mereka lantas menyanyika lagu 'Papua bukan Merah Putih, Papua itu Bintang Kejora'. Lagu itu dinyanyikan berulang kali. Para peserta juga meneriakan teriakan khas Papua.
Baca Juga: Wiranto Kobarkan Semangat Kedamaian di Papua
Massa lalu mengutuk tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Hal ini, kata dia, sudah menciderai amanat UUD Pasal 28 D tengang persamaan di muka hukum.
"Tindakan pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua juga menghinati UU No 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis," kata sang orator.
Baca Juga: Warga Papua: Kekayaan Alam Kami Dicuri Terus
Polisi dan TNI juga diminta memproses hukum anggotanya yang melakukan tindakan rasisme hingga perusakan.
"Oknum yang melakukan kekerasan harus dihukum dan diungkap ke publik siapa pelakunya," jelas dia.

Massa di Manokwari, Papua Barat, mengamuk dan membakar kompleks Kantor Gubernur. Massa melakukan aksi protes di Manokwari, ibu kota Papua Barat, menyusul insiden yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya terkait tudingan perusakan Bendera Merah Putih dan dugaaan rasisme.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, aksi massa ini merebak dipicu hoaks korban meninggal akibat insiden di Surabaya. Padahal, kejadian di Surabaya dan Malang hanya peristiwa kecil yang sudah dilokasir. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Demo Rusuh Disorot PBB, DPR Pastikan Penyelesaian Dugaan Pelanggaran HAM Tanpa Campur Tangan Asing dan Berpegang pada Kedaulatan Hukum Indonesia.

Dishub DKI Gerak Cepat, 18 Lampu Lalu Lintas yang Terdampak Unjuk Rasa Ricuh Berhasil Diperbaiki

Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa

Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Aturan Pencabutan KJP dan KJMU Bagi Penerima yang Terlibat Kerusuhan
