Novel Baswedan Pesimistis Kasusnya Terungkap
Sabtu, 05 Agustus 2017 -
MerahPutih.com - Kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan menemukan titik terang dengan diterbitkannya sketsa wajah yang diduga merupakan pelaku penyiraman oleh Polri.
Namun demikian, hal itu tidak membuat Novel Baswedan optimis kasusnya terungkap.
Pasalnya, berdasarkan keterangan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar yang diperoleh dari Novel Baswedan mengatakan, kasusnya bisa selesai jika polisi pada waktu itu bergerak cepat.
"Sekarang dia pesimis bisa dituntaskan polri," kata Dahnil mengutip pernyataan Novel, di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).
Diakuinya, pada awal peristiwa, Novel punya optimisme kasusnya bisa diungkap dalam waktu satu atau dua minggu kedepan.
Namun, setelah 116 hari berlalu, kata Dahnil, keyakinan itu pupus berganti ketidakpuasan atas kinerja kepolisian.
"Diawal pas penyerangan Novel punya optimisme kasus bisa dituntaskan minggu 1,2 bisa dituntaskan, karena ada deretan peristiwa yang menyertai penyerangan," ucap Dahnil.
Dahnil mengatakan rentetan peristiwa tersebut sebetul bisa menjadi dugaan kuat untuk mengungkap kasus.
Pertama, Polda Metro telah menyampaikan ada potensi penyerangan terhadap Novel.
"Ada data intelijen ada upaya penyerangan, Polda kirim PAM ke rumah novel, tim sudah kerja di sekitar rumah Novel, tiba-tiba ada tim lain mereka gak tau tim dari mana, mungkin Mabes, tim Polda ditarik," terang Dahnil.
Indikasi kedua, ada perampokan rumah penyidik KPK lainnya, diduga ingin mengambil barang bukti.
"Baru seminggu kemudian penyerangan Novel terjadi, dari dua peristiwa itu Novel ada keyakinan sepertinya polisi tau siapa pelaku mudah ditangkap, seminggu 1-2 agaknya terungkap," tambahnya.
Memasuki minggu ketiga, Novel mulai pesimis karena lambannya proses penyelidikan kasus.
"Minggu ke 3 muncul banyak keganjilan. Terakhir waktu lama sekali, Novel kan dulu penyidik polisi tau SOP, keganjilan ini soal waktu sketsa, proses macam-macam akhirnya pesimis," tuntasnya. (Fdi)
Baca juga berita terkait berikut ini: Beberkan Penyelewangan KPK, Pansus: Mereka Bukan Malaikat