MUI: Warga Butuh Penjelasan Soal Penanganan Jenazah Pasien Corona

Jumat, 03 April 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan bahwa warga membutuhkan penjelasan detail mengenai prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19. Hal itu terkait banyak penolakan jenazah pasien virus corona di berbagai daerah.

Menurut dia, kasus penolakan warga memakamkan jenazah pasien COVID-19 muncul akibat ketidaktahuan warga mengenai prosedur yang aman untuk menangani jenazah pasien COVID-19.

Baca Juga:

Pemkot Solo Tidak Akan Potong Gaji ASN untuk Bantu Penanganan COVID-19

"Perlu penjelasan sejelas-jelasnya dari ahli dan pemerintah tentang cara dan ketentuan terkait penguburan jenazah yang terpapar corona yang aman, dijamin tidak menularkan kepada masyarakat," kata Buya Anwar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/4), dikutip Antara.

Tangkapan layar saat petugas medis mengangkat jenazah korban COVID-19 yang hendak di makamkan di Pekuburan Panaikang, Makassar belum lama ini. ANTARA/Darwin Fatir.
Tangkapan layar saat petugas medis mengangkat jenazah korban COVID-19 yang hendak di makamkan di Pekuburan Panaikang, Makassar belum lama ini. ANTARA/Darwin Fatir.

Buya Anwar mengatakan bahwa warga kemungkinan takut memakamkan jenazah pasien COVID-19 karena khawatir tertular virus corona dan hal itu terjadi karena mereka tidak mengetahui prosedur aman untuk memakamkan jenazah pasien yang terinfeksi virus corona.

Ia yakin warga tidak akan menolak memakamkan jenazah pasien COVID-19 setelah memahami prosedur aman untuk menangani jenazah, apalagi warga Muslim umumnya mengetahui bahwa dalam ajaran Islam orang yang masih hidup wajib hukumnya menghormati jenazah, salah satunya dengan menguburkannya.

Baca Juga:

Jokowi Pilih PSBB karena Lockdown di Berbagai Negara Dianggap Gagal

Buya Anwar juga mengimbau warga tidak takut menerima jenazah pasien COVID-19 kalau sudah memahami prinsip-prinsip penanganannya secara aman.

Dia menyebut kekhawatiran tertular virus corona sebagai sesuatu yang wajar karena penyakit itu mudah menular dan bisa menimbulkan kematian, tapi dia mengingatkan bahwa ketakutan berlebihan yang tidak didasari ilmu pengetahuan juga tidak baik. (*)

Baca Juga:

Polisi Ungkap Pelaku Penyebaran Hoaks Corona Makin Banyak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan