Mengenal Pasukan Chechnya yang Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina

Rabu, 02 Maret 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

BELUM lama ini Perdana Menteri Chechnya, Ramzan Kadyrov, telah mengonfirmasi bahwa pasukan Chechnya akan dikirim untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Pada sebuah video yang diunggah, Kadyrov menjelaskan bahwa menyerang Ukraina adalah 'keputusan yang tepat' serta mereka akan siap untuk melaksanakan perintah Putin dalam keadaan apapun.

Baca Juga:

Imbas Rusia Menginvasi Ukraina, Harga Bitcoin Kebakaran

Pasukan Chechnya menjadi sorotan publik. (Foto: instagram @chechnya_army)

Seperti yang dikutip dari laman britannica, sikap pasukan Chechnya yang cukup berani tersebut sontak mengejutkan masyarakat Dunia. Chechnya merupakan pemerintahan berbentuk republik di barat daya Rusia atau wilayah utara pegunungan Greater Caucasus.

Chechnya meraih kemerdekaannya secara de facto setelah perang Chenchen pada 1994-1996. Tapi secara de jure, Chechnya masih merupakan bagian dari Rusia. Dari sisi geografis, wilayah utara Chechnya berbatasan dengan Rusia, wilayah timur dan tenggara berbatasan dengan Republik Dagestan, sementara wilayah barat daya berbatasan dengan Georgia.

Baca Juga:

Penjualan Mobil Global Rontok Gara-Gara Invasi Rusia

Di awal abad ke-21, Chechnya bergejolak karena konflik yang berlangsung lebih dari satu dekade, hingga akhirnya mendorong terjadinya eksodus pengungsi. Untungnya perekonomian di wilayah itu masih bertahan.

Wilayah Chechnya terbilang cukup kecil, yakni hanya 12.300 km persegi. Untuk populasinya kurang dari 2 juta jiwa, dengan mayoritas penduduk beragama Islam.

Kadyrov mengklaim, bahwa sejauh ini pasukannya tidak mengalami kekalahan, tidak ada yang gugur. (Foto: pixabay/quincecreative)

Kekuatan ekonomi Chechnya yakni minyak bumi dan pengeboran minyak, yang umumnya dilakukan di lembah Sunzha River, yang berada di antara Grozny dan Gudermes. Minyak bumi sangat melimpah di Gronzy, selain itu terdapat pula pipa yang menghubungkan Laut Caspia dan Makhachkala hingga ke Laut Hitam di Tuapse. Chechnya juga punya gas alam dan pertanian, yang umumnya terletak di lembah Tarek dan Sunzha.

Pemerintahan Presiden Kadyrov di Chechnya, yang terpilih pada 2007, mendapatkan dukungan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ketika Rusia menyerang Ukraina, Kadyrov juga terdorong untuk membela Rusia dengan mengirimkan tentaranya ke Ukraina.

Kadyrov mengklaim bahwa sejauh ini pasukannya tidak mengalami kekalahan, tidak ada yang gugur, bahkan tidak ada yang pilek. Kadyrov meyakinkan tentara Chechnya akan berusaha sebaik mungkin menghindari jatuhnya korban jiwa pada peperangan tersebut. (ryn)

Baca Juga:

Samsung Dilarang Jual Ponsel di Rusia, Ada Apa?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan