AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Ilustrasi - Peluncuran rudal balistik. ANTARA/Anadolu/py.
MerahPutih.com - Pada 26 Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba rudal Burevestnik.
Dalam uji terbang pada Oktober itu, rudal yang dijuluki Presiden Putin sebagai "senjata unik" tersebut menempuh jarak 14.000 kilometer.
Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS Scott Ritter mengatakan Amerika Serikat tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang mampu menghadang serangan rudal jelajah baru Rusia, Burevestnik.
“Untuk AS bisa mempertahankan diri dari Burevestnik, kami harus membangun sistem pertahanan rudal yang sama sekali berbeda, yang mampu melindungi wilayah Amerika 360 derajat," katanya kepada RIA Novosti.
Baca juga:
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
AS tidak memiliki sistem seperti itu dan tidak mampu membiayainya, kata Ritter seraya menambahkan, rudal Burevestnik dapat bermanuver saat terbang sehingga sulit dijangkau sistem pertahanan rudal.
Kendaraan bawah laut tanpa awak Poseidon juga sulit diintersep. Perkembangan ini, kata dia, melemahkan fondasi sistem pertahanan rudal Golden Dome AS.
Selasa lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia berhasil menguji kendaraan bawah laut Poseidon. Kendaraan tanpa awak tersebut dapat dilengkapi senjata konvensional maupun nuklir, memungkinkan serangan ke berbagai target, termasuk gugus serang kapal induk, benteng pantai, dan infrastruktur lainnya.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri