Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Ilustrasi-kecelakaan helikopter. (ANTARA News/ Insan Faizin Mubarak)
MerahPutih.com - Lima orang tewas, termasuk empat eksekutif senior Pabrik Elektromekanis Kizlyar yang dijatuhi sanksi Uni Eropa, dalam kecelakaan helikopter Ka-226 di Republik Dagestan, Jumat (7/11) lalu.
Dikutip dari Laporan Nexta, Selasa (11/11), kecelakaan helikopter ini diduga akibat kerusakan teknis tanpa indikasi adanya kesalahan yang disengaja.
Helikopter tersebut jatuh di sebuah desa dekat Laut Kaspia setelah ekornya menghantam batu saat mencoba mendarat di pantai. Benturan itu menyebabkan rotor belakang patah dan helikopter kehilangan keseimbangan.
Baca juga:
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Alih-alih mendarat, helikopter masih berusaha terbang sebelum akhirnya menabrak sebuah rumah kosong di desa Achi-Su. “Insiden ini memicu kebakaran hebat,” tulis layanan darurat Rusia, dilansir dari Antara
Rekaman video kecelakaan yang viral di media sosial menunjukkan helikopter merobek atap rumah sebelum terbakar. Video lain memperlihatkan petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan api yang melalap rumah hingga rata dengan tanah.
Eksekutif Kizlyar Jadi Korban
Sementara itu, Pabrik Kizlyar mengonfirmasi empat karyawannya termasuk di antara korban, salah satunya Achalo Magomedov, wakil direktur umum perusahaan untuk dukungan konstruksi dan transportasi.
Satu korban tewas lainnya merupakan pilot helikopoter. Kizlyar juga menambahkan dua orang staf mereka lainnya mengalami luka.
Baca juga:
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Tidak Ada Indikasi Sabotase
Rosaviatsia badan penerbangan federal Rusia mengklasifikasikan insiden ini sebagai bencana atau kecelakaan wajar. Namun, mereka memastikan akan terlibat penuh dalam penyelidikan resmi. "Tidak ada indikasi sabotase," tandasnya.
Untuk diketahui, Pabrik Elektromekanis Kizlyar dijatuhi sanksi Uni Eropa pada 2024 karena memproduksi peralatan pesawat untuk militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Dewan Badan Banding WTO Mati Suri, RI Minta Uni Eropa Patuhi Putusan Sengketa Biodiesel
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Ribuan Produk Indonesia Bebas Tarif Uni Eropa, Hampir Semua Nol Persen
Ada Perjanjian IEU-CEPA, Anak Muda Indonesia Berpeluang Besar Kerja di Uni Eropa
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina