Kejagung Selamatkan Rp 6,6 Triliun, Prabowo: Bisa Bangun 100 Ribu Rumah untuk Korban Bencana
Presiden RI, Prabowo Subianto, saat bersama Jaksa Agung, ST Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung, Rabu (24/12). Foto: Dok. Kejaksaan Agung
MerahPutih.com - Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, uang negara yang berhasil diselamatkan Kejaksaan Agung dari penyalahgunaan kawasan hutan dan kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar Rp 6,6 triliun bukan angka yang kecil dan bisa digunakan untuk hal yang jauh lebih bermanfaat.
Contohnya, membangun 100 ribu unit hunian tetap bagi korban bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera.
“Rp 6 triliun saja dapat digunakan untuk memperbaiki 6.000 sekolah atau membangun 100.000 rumah hunian tetap. Sementara kebutuhan akibat bencana mendekati 200.000 unit,” kata Prabowo dalam jumpa pers bersama Jaksa Agung, ST Burhanuddin, di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (24/12).
Uang sitaan senilai Rp 6,6 triliun itu secara rinci berasal dari penagihan denda administratif terhadap 20 perusahaan sawit dan satu perusahaan tambang sebesar Rp 2,3 triliun, serta penindakan kasus korupsi fasilitas ekspor CPO dan impor gula sebesar Rp 4,2 triliun.
Baca juga:
Prabowo pun mengapresiasi kerja keras Satgas PKH demi menyelamatkan keuangan negara. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kementerian, lembaga, serta seluruh pihak yang mendukung kinerja Satgas PKH.
Ia juga menegaskan, sejak dilantik pada 20 Oktober tahun lalu, dia bertekad memerangi korupsi dan menutup seluruh kebocoran yang merugikan keuangan negara.
Presiden mengibaratkan negara sebagai tubuh, sementara kekayaan negara adalah darah yang mengalir di dalamnya.
“Jika setiap hari bocor karena korupsi, penyelundupan, laporan palsu, dan suap, maka negara akan runtuh. Saya dipilih dan dilantik oleh rakyat Indonesia, dan saya siap mengorbankan segalanya demi rakyat Indonesia. Bagi saya, itu adalah kehormatan,” tegas Prabowo.
Baca juga:
Dia pun pada tahun-tahun mendatang Satgas PKH dapat mengambil langkah-langkah yang lebih berani dalam upaya penyelamatan keuangan negara. Prabowo meminta agar Satgas PKH jangan ragu dan pandang bulu dalam bekerja.
“Walaupun perjalanan masih berat, saya yakin pada tahun 2026 kita akan mengambil langkah-langkah yang lebih berani lagi. Kita tidak akan berhenti. Saudara-saudara adalah pendekar-pendekar sejati, patriot-patriot sejati. Persatuan dan kerja sama antara Kejaksaan, Polri, TNI, dan kementerian adalah kekuatan bangsa ini,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Kejagung Selamatkan Rp 6,6 Triliun, Prabowo: Bisa Bangun 100 Ribu Rumah untuk Korban Bencana
270.985 Unit Rumah FLPP Terserap Warga di 2025, Tertinggi Sejak 2010
Diduga Terima Uang Rp 840 Juta untuk 'Amankan' Kasus Korupsi Baznas, Kajari Bangka Tengah Dijebloskas ke Penjara
Kejagung Pecat Kajari Huku Sungai Utara dan 3 Anak Buahnya Setelah Terjaring OTT KPK
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pecat Bahlil karena Ketahuan Bohong Listrik di Aceh Sudah Menyala
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Bangun 2.000 Rumah untuk Korban Banjir Sumatra, DPR Minta Pemda Gerak Cepat
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua