Mengenal Gippeumjo (Pasukan Kenikmatan) Milik Korea Utara
Sabtu, 07 Agustus 2021 -
HARTA, tahta, wanita. Ungkapan tersebut rupanya berlaku di mana saja. Bahkan negara yang dikenal terisolasi dan diktator macam Korea Utara pun sulit lepas dari jeratannya. Hal tersebut dibuktikan dengan eksistensi Gippeumjo atau 'Pasukan Kenikmatan' yang ada di Korea Utara. Hanya Pasukan Kenikmatan lah yang mampu memporakporandakan pasukan militer negeri yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.
Apa sih Pasukan Kenikmatan itu? East Coast Daily mengatakan pasukan Kenikmatan didirikan oleh kakek Kim Jong-un yang bernama Kim Il-sung, sang founding father Korea Utara. Ketika masih memimpin negara tersebut di tahun 1970an, dirinya memerintahkan petugas negara untuk 'merekrut' perempuan cantik berusia remaja. Perempuan-perempuan muda tersebut nantinya harus menjadi pelayan, penyanyi atau bahkan penari untuk sang pemimpin.
Baca juga:
Krisis Pandemi COVID-19, Harga Sampo di Korea Utara Mencapai Jutaan

Proses perekrutannya pun sarat akan unsur pemaksaan. Para gadis itu diculik saat mereka sedang di sekolah. Lantas bagaimana dengan orang tua mereka? Orang tua mereka pun tidak bisa menolak atau gagal melindungi putrinya. Ada intimidasi dari pihak militer yang membuat mereka tidak bisa berkutik.
Baca juga:
Dalam merekrut perempuan muda, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya masih perawan. Selanjutnya, perempuan-perempuan ini akan dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok gamujo (penari dan penyanyi), haengbokjo (tukang pijat) dan Manjok-jo (kelompok pelayan seks). Ketiga kelompok ini harus menghibur sang pemimpin.

Selanjutnya, ketika gadis-gadis itu sudah menginjak kepala dua, mereka akan pensiun. Setelah pensiun, mereka akan diserahkan kepada pejabat tinggi. Ketika bersama pejabat tinggi, mereka akan jadi perempuan simpanan, selingkuhan atau bahkan ada juga yang menikahi sang perempuan penghibur.
Sayangnya, menurut kabar yang beredar, Kim Jong-un telah membubarkan komunitas paling sensual ini. Alasannya lantaran ia tidak memercayai siapapun di pemerintahan. Termasuk salah satunya perempuan muda dalam gippeumjo. Ia takut jika ada gadis miliknya yang membocorkan rahasia negara ke pihak lain. Komunitas tersebut pun dibubarkan. (avia)
Baca juga: