Lestarikan Permainan Tradisional, Gibran Adakan Festival Bocah Dolanan
Minggu, 28 November 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, berkomitmen untuk tetap melestarikan permainan anak tradisional. Hal itu dilakukan dengan menggelar event Festival Bocah Dolanan di Ndalem Djojokoesoeman, Sabtu-Minggu (27-28/11).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan Festival Bocah Dolanan tahun ini diikuti 10 sanggar. Jumlah tersebut terbilang banyak terlebih saat ini permainan anak tradisional sudah jarang ditemukan.
Baca Juga
Klaster Sekolah Terus Bertambah, Gibran: Semua Tanggung Jawab Saya
Sanggar yang ambil bagian itu di antaranya adalah Sanggar Seni Gendhewo Pinenthang, Sanggar Seni Gerong Kuning, Sanggar Seni Sang Citra, Sanggar Metta Budaya, Sanggar Seni Semarak Candra Kirana, dan Sanggar Seni Adanu Jumantoro.
"Ada tiga juri yang kita siapkan untuk menilai siapa yang terbaik dalam event Festival Bocah Dolanan ini," kata Gibran, Minggu (28/11).
Dikatakannya, di tengah pandemi ini anak-anak sudah mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dengan demikian event-event yang melibatkan anak harus dihidupkan lagi.
"Harapan kami terhadap acara ini agar terus berlangsung karena Festival Bocah Dolaan ini merupakan sarana untuk mengenalkan budaya kita kepada anak-anak jaman sekarang," katanya.
Baca Juga
Ia tidak ingin di tengah situasi pandemi anak-anak justru mengabiskan watu dengan gadget untuk bermain game dan melupakan permaianan anak tradisional. Terutama generasi milenial harus tahu bermain permainan tradisional.
Kepala Dinas Kebudayaan Solo, Agus Santoso mengatakan, kegiatan tersebut menjadi sarana untuk proses pendidikan anak akan pentingnya melestarikan budaya lokal permainan anak.
"Ini jadi sarana pendidikan karakter. Saling kerja sama, menghargai, bisa membedakan mana yang baik dan buruk," kata dia.
Ia mengapresiasi antisias perserta dalam mengikuti acara ini. Dengan ini tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa akan kembali dilakukan pada tahun depan.
"Ini juga jadi wahana komunikasi sehingga harus dikenalkan ke anak-anak akan pentingnya melestarikan budaya lokal," kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Cegah COVID-19 Varian Omicron, Pemerintah Tutup Pintu Bagi Warga Negara Afrika