Langkah Mabes Polri untuk Pengusutan Kasus Video Tito Karnavian

Kamis, 01 Februari 2018 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Mochammad Iqbal mengatakan, Polri saat ini terus melakukan silahturahmi dengan berbagai pihak, guna meyakinkan bahwa pidato sambutan Kapolri saat itu, tak seperti yang tengah viral dan beredar pada media sosial belakangan ini. Bahkan dalam pidato itu juga, tidak memojokan kelompok mana pun.

Saat ditanya terkait pengusut siapa pelaku yang memotong video dan mengupload ke media sosial itu, Iqbal hanya menjawab, saat ini Polri belum mengarahkan sampai ke sana.

"Belum sampai kesitu, kita lebih maksimalkan, bahwa Polri milik masyarakat, sebab, semua komponen masyarakat itu merupakan kekuatan Polri dengan menciptakan kamtibmas," katanya, di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis (1/2).

Menurutnya, dalam tanda petik kedepan nanti akan lebih panas, karena ini tahun politik. Untuk itu diperlukan pendinginan dan ini ditunjukan melalui silaturahmi ke semua pihak terutama silahturahmi kepada Ormas Islam, Tokoh Agama, dan Ulama.

"Silahturahmi ini telah dilakukan oleh jajaran Polri, sebelum viral video pidato sambutan tersebut," tambahnya.

Untuk itu, lanjut Iqbal sampai saat ini puncuk pimpinan Polri juga terus menyampaikan kepada jajarannya, agar tetap menggandengkan semua komponen masyarakat, dalam mengamankan negeri ini. Sebab,Polri sendiri tidak mampu mengamankan negeri ini sendiri tanpa menggandengkan dengan seluruh lapisan masyarakat.

"Kemarin banyak sekali dan memahami serta tidak mempermasalahkan dan menguatkan pegangan sebelumnya," tambahnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf Amin tak permasalahkan video sambutan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang sempat menjadi viral di media sosial. Saat itu Tito memberikan sambutan dan dinilai telah menyinggung ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.

"Saya kira begini, saya sudah coba tabayun, saya coba kroscek. Bertemu dengan beliau (Kapolri) sebenarnya apa sih yang diucapkan dan kapan dan konteksnya bagaimana. Ternyata itu beliau menyampaikan itu di tempat saya, di pesantren saya, di Pesantren Tanara, Banten. Dalam rangka pertemuan ulama dan dalam rangka MoU dengan NU di pesantren saya," katanya, di Gedung Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (31/1) lalu. (*)

Berita ini adalah hasil laporan kontributor merahputih.com, Gomes Roberto.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan