Korupsi Makin Massif, Jokowi Didorong Benahi Bidang Pencegahan dan Penindakan

Jumat, 18 Desember 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Kasus korupsi di Indonesia semakin massif. Hal tersebut tidak terlepas dari peran birokrat atau penyelenggaran negara, dan keterlibatan pihak swasta sebagai potensi kekuataan nonbirokrasi negara.

"Saat ini memang harus dilakukan banyak pembenahan oleh pemerintah. Utamanya pembenahan di bidang upaya penindakan dan pencegahan korupsi yang harus dilakukan secara bersama-sama," kata Ketua Umum Organisasi Jokowi Kerja (JOKER), Rini Susilowati, di Jakarta, Kamis (17/12)

Baca Juga

KPK Gandeng PPATK Lacak Aliran Suap Bansos COVID-19

Joker, lanjut Rini, mendukung penuh tindakan pemerintah untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Penegakan hukum memang seharusnya tidak boleh tergantung pada pertimbangan politik. Bahkan, lanjutnya, hukum tidak boleh mengabdi pada kepentingan politik.

"Unsur kepastian hukum (rechtssicherheit) yang menghendaki pelaksanaan hukum apa adanya, tidak boleh menyimpang. Kemudian, asas kemanfaatan (zweckmassigkeit), penegakan hukum harus mampu memberikan kemanfaatan atau kegunaan bagi masyarakat," paparnya.

Organisasi Jokowi Kerja
Ketua Umum Organisasi Jokowi Kerja (JOKER), Rini Susilowati bersama Presiden Jokowi. Foto: Istimewa

Tak lupa, ia juga berharap agar penegakan hukum secara proporsional dan seimbang. Tujuannya adalah untuk memperoleh kedamaian dan kesejahteraan hidup bersama dalam masyarakat.

"Penegakan hukum tidak boleh justru menciptakan kegaduhan baru atau pelanggaran terhadap hukum itu sendiri karena pertimbangan politik, misalnya," pungkasnya. (*)

Baca Juga

Jokowi Sebut Banyak Penindakan Bukan Tolok Ukur Pemberantasan Korupsi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan