Kenali Efek Kemoterapi dan Cara Mengatasinya
Jumat, 31 Januari 2020 -
KANKER yang merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia kini hadir dengan obat penawarnya. Berdasarkan penjelasan Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp. PD-KHOM, ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, pengobatan kanker dibagi menjadi dua bagian besar, yakni pengobatan lokal dan pengobatan sistemik.
Pengobatan lokal yang sering menjadi cara pengobatan kanker adalah operasi dan radiasi. Sementara pengobatan sistemik adalah pengobatan yang dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam tubuh lewat mulut, dimasukkan ke dalam pembuluh darah, disuntikan, atau lewat infus.
Baca juga:
Masker N95 vs Surgical Mask, Mana Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona?

Meskipun ampuh menyembuhkan kanker, salah satu teknik pengobatan kanker dengan cara kemoterapi menimbulkan efek samping. Salah satu yang paling sering dialami adalah muntah.
"Obat-obatan yang dipakai untuk kemoterapi makin ke sini makin canggih sehingga mengurangi efek muntah," tutur Dokter Ikhwan.
Jika sebelumnya bisa muntah setiap hari, pasien hanya mengalami mual-mual saja. "Paling tidak, muntah tidak ada lagi. Efek muntah yang terjadi bisa dikendalikan dokter. Namun tidak bisa 100 persen," ujarnya.
Baca juga:

Efek samping lainnya yang kerap dialami oleh pasien adalah nyeri pada tubuh. "Untuk efek samping yang satu ini bisa diatasi dengan konsumsi parasetamol," ucapnya.
Pada beberapa pasien, obat kemoterapi dapat menyebabkan sariawan. "Setiap orang beda-beda. Namun kami harus menjelaskan bahwa kemungkinan ini ada," tutur Dokter Ikhwan.
Pasien kemoterapi juga sering mengalami diare. Sebanyak 50 persen pasien kanker pasti merasakan dampak ini ketika menjalani terapi kemoterapi. Namun Dokter Ikhwan memastikan hal tersebut bisa dikelola dengan baik berkat pengobatan tepat guna
"Teknologi pengobatan kanker semakin maju. Kami sebagai dokter sekaligus user dari teknologi kedokteran tersebut perlu belajar terus-menerus agar memastikan efek samping pada pasien jauh berkurang. Jadi jangan khawatir," tukasnya. (Avia)
Baca juga: