Masker N95 vs Surgical Mask, Mana Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona?


Masker mana yang lebih efektif menghalau virus corona? (Foto: Tech ARP)
SEHUBUNGAN dengan munculnya virus corona dan bahaya yang menyertainya, isu ini sampai menggemparkan dunia. Berbagai cara dilakukan orang untuk menghindari penularannya, salah satunya menggunakan masker. Ada dua tipe masker yang kini banyak dicari oleh masyarakat agar terhindari dari infeksi virus berbahaya ini. Kedua masker tersebut adalah masker standar yang digunakan para dokter ketika operasi (surgical mask), sedangkan masker N95 yang biasa digunakan para pekerja kesehatan.
Baca juga:
Dilansir dari NPR, seorang profesor dari University of Iowa yang mempelajari virus corona, Stanley Perlman, setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa surgical mask tidak membantu pencegahan virus corona karena teksturnya yang tipis dan tidak sepenuhnya menutup hidung dan mulut.

Meskipun begitu, penggunaan masker ini mengurangi seseorang untuk menyentuh hidung dan mulut mereka secara langsung, yang mana merupakan tindakan yang paling umum untuk virus dan kuman masuk ke tubuh manusia. William Schaffner, seorang profesor divisi wabah penyakit menular di Vanderbilt University menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker N95 yang biasanya digunakan para pekerja kesehatan untuk mencegah infeksi virus corona.

Di sisi lain, Ministry of Health (MOH) mengatakan bahwa tidak seharusnya masyarakat bergantung pada masker N95 untuk melindungi diri dari virus 'Wuhan'. Koh Peng Keng dari Ministry of Health Singapore mengatakan bahwa surgical mask dianggap lebih efektif secara klinis dalam mencegah virus karena disertai dengan peralatan pelindung lainnya dan juga lebih praktis untuk digunakan di muka publik.
Masker N95 juga kurang nyaman digunakan untuk bernapas. Dari sisi harga, N95 juga jauh lebih mahal ketimbang surgical mask. Meskipun begitu, belum ada penelitian lebih lanjut seputar jenis masker yang paling efektif dari WHO (World Health Organization). WHO hanya menghimbau para pekerja kesehatan untuk melayani masyarakat menggunakan surgival mask, sarung tangan, goggle (pelindung mata), serta kelambu. (Shn)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
