Kembali Menjabat Mendagri, ini nih Profil Tito Karnavian

Senin, 21 Oktober 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - TITO Karnavian ialah salah satu publik figur yang punya sejumlah jabatan prestius di lembaga kepolisian Indonesia dan lembaga pemerintahan. Tak ayal, ia kembali menjabat menteri dalam negeri (mendagri) di Kabinet Merah Putih.

Tito Karnavian lahir di Palembang, 26 Oktober 1964. Ia pernah menjajaki posisi puncak di lembaga kepolisian Indonesia yakni sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada 2013. Jabatan tersebut diembannya selama tiga tahun di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Namun, itu bukan awal dari karier cemerlang pria berusia 59 tahun itu. Tito muda sudah banyak menorehkan catatan prestasi di bidang keamanan khususnya dari ancaman terorisme.


Tito Karnavian mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang, melanjutkan pendidikan AKABRI pada 1987 karena gratis dan tidak ingin membebani orangtuanya. Di usianya ke 23 tahun, Tito menerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol.

Baca juga:

Susunan Lengkap 53 Menteri dan Kepala Badan Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran



Penugasan pertamanya setelah lulus ialah di Polres Jakarta Pusat. Tugas teritorial pertama yang ia jalankan yakni sebagai Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat. Pada 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang police studies. Ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta pada 1996 dan meraih strata 1 dalam bidang police studies.

Pada 2001, nama Tito mulai melambung sebab ia sosok di balik penangkapan Tomy Soeharto, dalang pembunuhan hakim agung Safiudin. Ia ditugaskan sebagai ketua Tim Kobra bentukan Reskrim Polda Metro Jaya. Ia mendapat kenaikan pangkat dari mayor ke ajun komisaris besar (AKBP).

Di awal membawa pangkat AKBP, Tito memimpin tim Densus 88. Misinya yang menjadi sorotan yakni melumpuhkan teroris Dr Azahari di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005. Dari misi itu, Tito mendapat penaikan pangkat. Ia menerima penghargaan dari Kapolri saat itu Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, dan Rycko Amelza Dahniel.

Setelah itu, Tito membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top. Pangkatnya naik menjadi brigadir jenderal dan ditugasi sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Kariernya terus menanjak sampai ia menjabat Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Catatan perjalanannya itu diabadikan dalam buku Bhayangkara di Bumi Cenderawasih yang rilis 2013 lalu.

Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, tepatnya 14 Maret 2016, Tito menggantikan Komjen Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Hanyak dalam hitungan bulan, melalui supres ke DPR RI 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan segera pensiun. Tito resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi pada 13 Juli 2016.

Dalam tiga tahun selanjutnya, ia mengalami kenaikan pangkat yang pesat. Setelah menjadi Kapolri, Tito dilantik menjadi mendagri atas perintah Presiden Jokowi. Ia dilantik pada 23 Oktober 2019. Ia resmi menjabat menjadi mendagri ke-29 hingga habis masa jabatan Jokowi periode 2019-2024.(tka)

Baca juga:

Dipanggil Prabowo, Tito Karnavian Diminta Urus Pengendalian Inflasi









Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan