Kader Usulkan Anies jadi Capres, Plt Ketum PPP Beri Respons

Senin, 26 September 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono merespons kadernya yang mengusulkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Menurutnya, hal itu hanya aspirasi kader.

"Partai sendiri belum punya kebijakan membahas soal Capres dan Cawapres itu," kata Mardiono di kantor Pusat DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (26/9).

Baca Juga

Anies Salah Satu Capres yang Diusulkan Akar Rumput PPP

Mardiono mengatakan aspirasi kader yang menginginkan Anies menjadi capres merupakan hal biasa.

“Kalau misal kader punya aspirasi itu biasa-biasa saja. Apalagi setiap DPW punya aspirasi sendiri soal capres ya silahkan saja," ucap anggota Watimpres ini.

Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono dan Arsul Sani. Foto: MP/Kanu
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono dan Arsul Sani. Foto: MP/Kanu

Ditanya soal kehadiran Anies di acara Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) DPC PPP se-DKI Jakarta, Mardiono mengaku tidak mengetahui kedatangan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Tidak ada (Anies di susunan acara), kita tidak mengundang eksternal. Tapi kalau akhirnya beliau datang ya kami terbuka," papar Mardiono yang memakai jaket berlogo PPP dan peci hitam ini.

Baca Juga

Masuk Bursa Capres PPP untuk Maju 2024, Anies: Terima Kasih, Ini Sebuah Kehormatan

Menurut Mardiono, ia masih mematangkan program kerja (proker) dalam tahapan Pemilu. Apapagi, PPP bersama Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Mardiono yang juga koordinator PPP untuk KIB ini menjelaskan, koalisinya belum pernah sekalipun membahas capres dan cawapres.

“Yang kita bahas bagaimana menghadirkan ide dan gagasan untuk bangun Indonesia ke depan yang lebih baik,” kata dia.

Mardiono menyebut, keputusan capres yang diusung bakal melibatkan para pengurus. Setelah capres-cawapres diputuskan, kata dia, PPP akan membawa nama tersebut untuk dibahas lebih lanjut di KIB.

“Tentu ada forum khusus, mesti melibatkan ulama baik di luar maupun di dalam struktural, majelis, dan pengurus,” kata Mardiono. (Knu)

Baca Juga

PPP Ingin Rebut Kursi Seperti 2014

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan