Jumlah Pengguna Signal dan Telegram Tiba-tiba Meningkat, Ini Penyebabnya

Selasa, 19 Januari 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

KARENA ketakutan atas kebijakan privasi WhatsApp yang beberapa waktu, membuat jutaan pengguna berlaih ke Signal dan Telegram.

Seperti yang dilansir dari laman Tech Crunch, aplikasi terenkripsi tersebut mengalami sedikit peningkatan pengguna di Tiongkok, meski WeChat tetap mendominasi dan pemerintah sangat ketat dalam komunikasi online.

Baca Juga:

Diprotes, WhatsApp Tunda Kebijakan Privasi Baru

Menyusul notifikasi pop-up WhatsApp yang mengingatkan pengguna bahwa mereka membagikan data dengan Facebook sebagai perusahaan induknya. Orang-orang mulai melarikan diri ke platform terenkripsi alternatif.

Menyusul kebijakan privasi baru WhatsApp yang kontroversial, banyak orang-orang yang mulai mendownload telegram dan signal (Foto: pixabay/mih83)

Dalam saluran resminya, Telegram menyampaikan bahwa pengguna Telegram bertambah 25 juta hanya hitungan 4 hari yakni dari tanggal 10-13 Januari. Sementara untuk aplikasi Signal melonjak ke puncak App Store dan Google Play Store di lusinan negara.

Migrasi dipercepat ketika, pada 7 Januari, Elon Musk mendesak 40 juta pengikut Twitternya untuk memasang Signal dalam sebuah tweet, yang kemungkinan memicu lebih banyak minat pada enkripsi end-to-end.

Pertumbuhan Telegram dan Signal di Tiongkok tidak sebesar popularitas mereka yang melonjak di wilayah di mana WhatsApp telah menjadi aplikasi obrolan utama, tetapi peningkatan tersebut adalah pengingat bahwa alternatif WeChat masih ada di Tiongkok dalam berbagai kapasitas.

Menurut data dari perusahaan riset Sensor Tower,Signal mengumpulkan 9.000 unduhan baru dari Tiongkok App Store antara 8-12 Januari, naik 500% dari periode antara 3-7 Januari 2021.

Baca Juga:

WhatsApp akan Luncurkan Fitur Penghilang Pesan Otomatis

Sementara Telegram bertambah 17.000 unduhan selama 8-12 Januari, naik 6% dari durasi 3-7 Januari. Pertumbuhan WhatsApp terhenti, dengan hanya 10.000 unduhan di kedua periode.

Sensor Tower memperkirakan, bahwa Telegram telah melihat sekitar 2,7 juta total penginstalan di App Store Tiongkok, dibandingkan dengan 458.000 unduhan dari Signal dan 9,5 juta kali dari WhatsApp.

Fakta bahwa Telegram, Signal, dan WhatsApp dapat diakses di Tiongkok mungkin mengejutkan sebagian orang. Tetapi keputusan sensor Tiongkok bisa sewenang-wenang dan tidak konsisten.

Telegram mengalami peningkatan pengguna yang cukup banyak (Foto: callbell)

Seperti yang ditunjukkan oleh situs pemantau sensor Apple Censorship, semua pembawa pesan utama Barat masih tersedia di Tiongkok App Store.

Tapi pengguna ponsel Android di Tiongkok, situasinya cukup rumit. Karena, layanan Google sebagian besar diblokir di Tiongkok dan pengguna Android kembali ke toko aplikasi Android yang dioperasikan oleh perusahaan lokal seperti Tencent dan Baidu.

Baik Telegram maupun Signal tidak tersedia di toko Android pihak ketiga ini, tetapi, pengguna dengan alat yang dapat melewati Tiongkok Great Firewall, seperti jaringan pribadi virtual (VPN), dapat mengakses Google Play dan memasang pengirim pesan terenkripsi.

Tantangan berikutnya yakni menggunakan aplikasi tersebut. Semua aplikasi obrolan utama mendapatkan perlakuan yang sedikit berbeda dari aparat sensor Beijing.

Beberapa aplikasi seperti Signal, bekerja dengan sempurna tanpa perlu VPN. Pengguna telah melaporkan bahwa WhatsApp terkadang berfungsi di Tiongkok tanpa VPN, meskipun memuat dengan sangat lambat. Dan Facebook tidak berfungsi sama sekali tanpa VPN. (Ryn)

Baca Juga:

WhatsApp Bisa Digunakan di Beberapa Ponsel dengan Nomor yang Sama?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan