Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 18 Maret 2025
 Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan

CEO Telegram Pavel Durov.(foto: Instagram @durov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - PENDIRI dan CEO of Telegram Pavel Durov telah diizinkan terbang kembali ke Dubai. Meski begitu, otoritas Prancis tetap melanjutkan kasus luar biasa terhadap dirinya.

Miliarder teknologi ini ditangkap pada Agustus 2024, setelah dituduh gagal untuk memoderasi aplikasinya dengan benar untuk mengurangi kriminalitas. Durov membantah tuduhan tidak bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagangan narkoba, konten pelecehan seksual anak, dan penipuan. Telegram sebelumnya membantah tuduhan kurangnya moderasi.

Ini merupakan kali pertama seorang pemimpin teknologi ditangkap karena kriminalitas yang terjadi di platform mereka. "Prosesnya sedang berlangsung, tetapi rasanya menyenangkan bisa pulang,” kata Durov dalam sebuah unggahan di saluran Telegram miliknya, dikutip BBC.

Pria berusia 40 tahun itu ditangkap pada Agustus 2024 ketika dia tiba di Paris dengan jet pribadinya. Hakim Prancis awalnya tidak mengizinkannya untuk meninggalkan Prancis. Namun, kantor jaksa Paris memberi tahu BBC pada Senin (17/3) bahwa kewajiban pengawasan yudisial telah ditangguhkan pada 15 Maret hingga 7 April.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai kondisi pembebasannya dari Prancis.

Baca juga:

CEO Telegram Pavel Durov Didakwa atas Dugaan Aktivitas Kriminal



Durov tinggal di Dubai dan lahir di Rusia. Ia memiliki kewarganegaraan Rusia, Prancis, Uni Emirat Arab, dan negara Kepulauan Karibia St. Kitts dan Nevis. Telegram sangat populer di Rusia, Ukraina, negara-negara bekas Uni Soviet, serta Iran.


Tegaskan Telegram telah Melakukan Lebih daripada yang Diminta





Telegram digunakan sekitar 950 juta orang di seluruh dunia dan sebelumnya telah memosisikan dirinya sebagai aplikasi yang berfokus pada privasi penggunanya, bukan kebijakan normal yang diprioritaskan perusahaan media sosial global lainnya.

Namun, laporan dari BBC dan organisasi berita lainnya menyoroti penggunaan aplikasi oleh para kriminal untuk mengiklankan narkoba serta menawarkan layanan kejahatan siber dan penipuan, dan yang terbaru, materi pelecehan seksual anak.

Hal ini membuat seorang ahli menyebutnya sebagai ‘dark web di saku Anda’.

Perusahaan sebelumnya mengatakan penangkapan tersebut tidak adil, dan Durov seharusnya tidak mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan pengguna di platform tersebut.

Dari rumahnya di Dubai, Durov mengucapkan terima kasih kepada hakim Prancis yang telah membolehkannya pulang. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pengacaranya atas upaya tanpa henti mereka dalam menunjukkan bahwa dalam hal moderasi, kerja sama, dan pemberantasan kejahatan, selama bertahun-tahun, Telegram tidak hanya memenuhi tetapi melebihi kewajiban hukumnya.

Sejak penangkapan itu, Telegram telah melakukan serangkaian perubahan dalam cara operasinya. Telegram telah bergabung dengan program Internet Watch Foundation, yang bertujuan membantu menemukan, menghapus, dan melaporkan materi pelecehan seksual anak yang dibagikan secara daring.

Perusahaan ini juga mengumumkan bahwa alamat IP dan nomor telepon mereka yang melanggar aturan akan diserahkan kepada polisi sebagai tanggapan atas permintaan hukum yang sah.

Selain itu, mereka telah memublikasikan laporan transparansi tentang seberapa banyak konten yang dihapus, sebuah praktik industri standar yang sebelumnya mereka tolak untuk patuhi.(dwi)

Baca juga:

Kasus CEO Telegram, Prancis Buru Kakak Pavel Durov

#Pavel Durov #Telegram #CEO Telegram
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Durov menghadapi tuduhan pidana di Prancis, tempat ia ditangkap tahun lalu.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Lifestyle
Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Bayi-bayi itu tersebar di 12 negara.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
 Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Lifestyle
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Jika Anda kehilangan akses ke nomor telepon yang terdaftar di akun Telegram, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mendapatkan kembali akun Telegram lama Anda tanpa harus menggunakan nomor telepon atau kode verifikasi SMS.
ImanK - Rabu, 09 April 2025
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Indonesia
Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan
Miliarder teknologi ini ditangkap pada Agustus 2024, setelah dituduh gagal untuk memoderasi aplikasinya dengan benar untuk mengurangi kriminalitas. Durov membantah tuduhan tidak bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagan.
Dwi Astarini - Selasa, 18 Maret 2025
 Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan
Dunia
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Denda dijatuhkan karena mereka melewatkan tenggat untuk mengungkap bagaimana platform tersebut menangani konten teroris dan pelecehan seksual terhadap anak.
Dwi Astarini - Selasa, 25 Februari 2025
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Indonesia
Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu
Aksi kejahatan RYS (29) memperjualbelikan ribuan konten pornografi anak melalui aplikasi pesan Telegram berhasil dibongkar.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Januari 2025
Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu
Indonesia
Waspadai 2 Grup Telegram Sarang Pelaku Pornografi Anak Ini
Ada dua grup telegram yang menawarkan ratusan video porno, yakni Meguru Sensei dan Acilsunda
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Waspadai 2 Grup Telegram Sarang Pelaku Pornografi Anak Ini
Meta, Google, TikTok, Telegram, SnackVideo, dan LINE Deklarasiu Pilkada Damai
Kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan para platform digital dalam menjaga ruang digital kondusif untuk masa-masa Pilkada sebenarnya sudah berlangsung sejak Pemilu serentak 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 03 Oktober 2024
Meta, Google, TikTok, Telegram, SnackVideo, dan LINE Deklarasiu Pilkada Damai
Infografis
Telegram Izinkan Pihak Berwenang Buat Ambil Data Pengguna yang Terlibat Kriminal
Telegram telah memberikan izin untuk pihak berwenang mendapatkan alamat IP dan nomor telepon pengguna yang diduga terlibat tindak kriminal.
Fransiska Chandra - Kamis, 26 September 2024
Telegram Izinkan Pihak Berwenang Buat Ambil Data Pengguna yang Terlibat Kriminal
Fun
Telegram akan Mungkinkan Pengguna Laporkan Konten Ilegal di Chat Pribadi
Konten ilegal di Telegram akan bisa dilaportkan langsung oleh pengguna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 09 September 2024
Telegram akan Mungkinkan Pengguna Laporkan Konten Ilegal di Chat Pribadi
Bagikan