Jumlah Pengguna Signal dan Telegram Tiba-tiba Meningkat, Ini Penyebabnya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 19 Januari 2021
Jumlah Pengguna Signal dan Telegram Tiba-tiba Meningkat, Ini Penyebabnya

Pengguna Telegram dan Signal di Tiongkok meningkat (Foto: chatsbotlife)

Ukuran:
14
Audio:

KARENA ketakutan atas kebijakan privasi WhatsApp yang beberapa waktu, membuat jutaan pengguna berlaih ke Signal dan Telegram.

Seperti yang dilansir dari laman Tech Crunch, aplikasi terenkripsi tersebut mengalami sedikit peningkatan pengguna di Tiongkok, meski WeChat tetap mendominasi dan pemerintah sangat ketat dalam komunikasi online.

Baca Juga:

Diprotes, WhatsApp Tunda Kebijakan Privasi Baru

Menyusul notifikasi pop-up WhatsApp yang mengingatkan pengguna bahwa mereka membagikan data dengan Facebook sebagai perusahaan induknya. Orang-orang mulai melarikan diri ke platform terenkripsi alternatif.

Menyusul kebijakan privasi baru WhatsApp yang kontroversial, banyak orang-orang yang mulai mendownload telegram dan signal (Foto: pixabay/mih83)

Dalam saluran resminya, Telegram menyampaikan bahwa pengguna Telegram bertambah 25 juta hanya hitungan 4 hari yakni dari tanggal 10-13 Januari. Sementara untuk aplikasi Signal melonjak ke puncak App Store dan Google Play Store di lusinan negara.

Migrasi dipercepat ketika, pada 7 Januari, Elon Musk mendesak 40 juta pengikut Twitternya untuk memasang Signal dalam sebuah tweet, yang kemungkinan memicu lebih banyak minat pada enkripsi end-to-end.

Pertumbuhan Telegram dan Signal di Tiongkok tidak sebesar popularitas mereka yang melonjak di wilayah di mana WhatsApp telah menjadi aplikasi obrolan utama, tetapi peningkatan tersebut adalah pengingat bahwa alternatif WeChat masih ada di Tiongkok dalam berbagai kapasitas.

Menurut data dari perusahaan riset Sensor Tower,Signal mengumpulkan 9.000 unduhan baru dari Tiongkok App Store antara 8-12 Januari, naik 500% dari periode antara 3-7 Januari 2021.

Baca Juga:

WhatsApp akan Luncurkan Fitur Penghilang Pesan Otomatis

Sementara Telegram bertambah 17.000 unduhan selama 8-12 Januari, naik 6% dari durasi 3-7 Januari. Pertumbuhan WhatsApp terhenti, dengan hanya 10.000 unduhan di kedua periode.

Sensor Tower memperkirakan, bahwa Telegram telah melihat sekitar 2,7 juta total penginstalan di App Store Tiongkok, dibandingkan dengan 458.000 unduhan dari Signal dan 9,5 juta kali dari WhatsApp.

Fakta bahwa Telegram, Signal, dan WhatsApp dapat diakses di Tiongkok mungkin mengejutkan sebagian orang. Tetapi keputusan sensor Tiongkok bisa sewenang-wenang dan tidak konsisten.

Telegram mengalami peningkatan pengguna yang cukup banyak (Foto: callbell)

Seperti yang ditunjukkan oleh situs pemantau sensor Apple Censorship, semua pembawa pesan utama Barat masih tersedia di Tiongkok App Store.

Tapi pengguna ponsel Android di Tiongkok, situasinya cukup rumit. Karena, layanan Google sebagian besar diblokir di Tiongkok dan pengguna Android kembali ke toko aplikasi Android yang dioperasikan oleh perusahaan lokal seperti Tencent dan Baidu.

Baik Telegram maupun Signal tidak tersedia di toko Android pihak ketiga ini, tetapi, pengguna dengan alat yang dapat melewati Tiongkok Great Firewall, seperti jaringan pribadi virtual (VPN), dapat mengakses Google Play dan memasang pengirim pesan terenkripsi.

Tantangan berikutnya yakni menggunakan aplikasi tersebut. Semua aplikasi obrolan utama mendapatkan perlakuan yang sedikit berbeda dari aparat sensor Beijing.

Beberapa aplikasi seperti Signal, bekerja dengan sempurna tanpa perlu VPN. Pengguna telah melaporkan bahwa WhatsApp terkadang berfungsi di Tiongkok tanpa VPN, meskipun memuat dengan sangat lambat. Dan Facebook tidak berfungsi sama sekali tanpa VPN. (Ryn)

Baca Juga:

WhatsApp Bisa Digunakan di Beberapa Ponsel dengan Nomor yang Sama?

#WhatsApp #Telegram
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Durov menghadapi tuduhan pidana di Prancis, tempat ia ditangkap tahun lalu.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Lifestyle
Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Bayi-bayi itu tersebar di 12 negara.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
 Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Lifestyle
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Jika Anda kehilangan akses ke nomor telepon yang terdaftar di akun Telegram, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mendapatkan kembali akun Telegram lama Anda tanpa harus menggunakan nomor telepon atau kode verifikasi SMS.
ImanK - Rabu, 09 April 2025
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Indonesia
Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan
Miliarder teknologi ini ditangkap pada Agustus 2024, setelah dituduh gagal untuk memoderasi aplikasinya dengan benar untuk mengurangi kriminalitas. Durov membantah tuduhan tidak bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagan.
Dwi Astarini - Selasa, 18 Maret 2025
 Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan
Lifestyle
WhatsApp Hadirkan Fitur Privasi Baru: Bisa Matikan Kamera Sebelum Menerima Panggilan Video
WhatsApp sedang mengembangkan fitur baru yang memberikan kontrol lebih kepada pengguna terkait privasi saat menerima panggilan video.
ImanK - Kamis, 13 Maret 2025
WhatsApp Hadirkan Fitur Privasi Baru: Bisa Matikan Kamera Sebelum Menerima Panggilan Video
Fun
WhatsApp Perkenalkan CTWA, Fitur Iklan yang Bikin UKM Lebih Dekat dengan Pelanggan Saat Ramadan
WhatsApp hadirkan fitur Click to WhatsApp Ads (CTWA) untuk bantu UKM di Indonesia tingkatkan penjualan selama Ramadan.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 25 Februari 2025
WhatsApp Perkenalkan CTWA, Fitur Iklan yang Bikin UKM Lebih Dekat dengan Pelanggan Saat Ramadan
Dunia
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Denda dijatuhkan karena mereka melewatkan tenggat untuk mengungkap bagaimana platform tersebut menangani konten teroris dan pelecehan seksual terhadap anak.
Dwi Astarini - Selasa, 25 Februari 2025
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Lifestyle
WhatsApp Tambah Fitur Musik di Status, Mirip Instagram Stories
WhatsApp menambahkan fitur musik di Status. Untuk mengaksesnya, maka bisa menggunakan WhatsApp versi Beta terbaru.
Soffi Amira - Selasa, 21 Januari 2025
WhatsApp Tambah Fitur Musik di Status, Mirip Instagram Stories
Indonesia
Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu
Aksi kejahatan RYS (29) memperjualbelikan ribuan konten pornografi anak melalui aplikasi pesan Telegram berhasil dibongkar.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Januari 2025
Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu
Lifestyle
Mulai 1 Januari 2025, 19 HP Android ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi
19 HP Android ini tak bisa mengakses WhatsApp lagi mulai 1 Januari 2025. Berikut adalah daftar lengkapnya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Desember 2024
Mulai 1 Januari 2025, 19 HP Android ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi
Bagikan