Inovasi Terbaru Menghasilkan Air Bersih

Jumat, 06 April 2018 - Ikhsan Aryo Digdo

ADA inovasi terbaru untuk menghasilkan air bersih meski dari air laut sekalipun. Menggunakan kombinasi inovatif sinar matahari dan hidrogel, sebuah alat baru diresmikan oleh para ilmuan yang mampu menghasilkan air bersih, demikian mengutip laman Science Alert.

Teknologi terbaru ini disebut bisa mencegah puluhan ribu kematian yang terjadi setiap tahun. Pasalnya akses mendapatkan air minum bersih menjadi hal penting terutama bagi setiap negara berkembang.

Alat tersebut memiliki kemampuan menggunakan energi matahari ambient yang bekerja menguapkan air serta menghilangkan kotoran pada air yang biasa disebut distilasi (penyulingan). Proses ini akan menghasilkan air bersih karena mampu menghilangkan bakteri pada air dalam waktu tidak lama.

"Desalinasi air melalui distilasi adalah metode umum untuk produksi massal air tawar," kata salah satu peneliti, Fei Zhao dari University of Texas di Austin.

Namun, ditambahkan oleh Fei, bahwa proses distilasi memiliki kekurangan. Sebab proses ini akan menghabiskan banyak energi yang ada. Maka dari itu, alat ini akan mengandalkan banyak tenaga matahari untuk mencapai proses penyulingan tersebut.

"Namun, teknologi distilasi saat ini, seperti multi-stage flash dan multi-effect distillation, membutuhkan infrastruktur yang signifikan dan cukup boros energi."tambahnya.

Lebih lanjut, perangkat ini akan semakin menghasilkan kinerja terbaik dengan adanya gabungan beberapa bahan hibrida polimer gel yang mencampur sifat hidrofilik (air menarik) dan semikonduktor (penyerap matahari).

Air laut pun bisa menjadi bersih dan siap diminum (Foto:pixabay/008wer)

Selain itu dengan adanya Struktur nano gel memungkinkan lebih banyak uap air yang dihasilkan dari energi surya yang lebih sedikit, dan tanpa rangkaian rumit instrumen optik yang digunakan perangkat yang ada untuk memusatkan sinar matahari.

Ringkasnya cara kerja alat ini adalah dengan menempatkan sebotol air yang terkontaminasi di bawah sinar matahari langsung dengan evaporator gel. Selanjutnya uap akan terlepaskan dan disimpan oleh kondensor.

Keberhasilan dari alat ini telah terbukti. Peneliti melakukan pengujian dengan air yang ada pada laut mati di perbatasan Israel dan Yordania. Air tersebut mengandung salinitas sekitar 34 persen, atau setara dengan sepuluh kali lebih asin seperti air laut standar yang ada.

Hasilnya setelah melalui proses penyulingan tadi, alat ini berhasil menghasilkan air bersih dari laut mati. Kebersihan dari air bersih itu pun telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).

"Uji kami di luar ruangan menunjukkan produksi air suling setiap hari hingga 25 liter per meter persegi, cukup untuk kebutuhan rumah tangga dan bahkan daerah bencana," kata pemimpin peneliti Guihua Yu, dari University of Texas di Austin.

Namun, alat ini belum dipasarkan. Sebab, masih ada penelitian lebih lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan kualitas dari alat tersebut.

Penelitian serupa untuk menghasilkan air bersih memang sudah banyak dilakukan. Seperti misalnya penelitian yang mengembangkan membran graphene-oxide untuk mengayak garam dari air laut.

Semoga saja alat seperti ini bisa cepat digunakan agar akses air besih semakin mudah untuk didapatkan. (Ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan