Ibu Hamil? Yuk Kenali Perbedaan Kontraksi Palsu dan Sejati
Sabtu, 20 Juni 2020 -
BAGI kamu yang belum pernah melahirkan dan akan segera menjalaninya, tentu akan sangat bingung mengenai perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi sejati. Namun, jika kamu sedikit belajar, mudah kok membedakan keduanya.
Dilansir dari Antaranews.com, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah, Eric Kasmara menjelaskan, secara devinisi konraksi palsu ialah kontraksi rahim yang belum teratur dan tak memicu kelahiran. Beda halnya dengan kontraksi sejati yang teratur dan menjadi tanda melahirkan.
Baca juga:
"Kontraksi palsu sering kali terjadi kalau ibu kecapekan, dehidrasi juga bisa membuat kontraksi karena biasanya rahim lebih sensitif kalau terjadi dehidrasi," ucapnya dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Biasanya, kontraksi palsu muncul di usia kehamilan 20 minggu hingga menjelang persalinan. Sementara kontraksi sejati muncul di usia kehamilan 32 sampai 40 minggu. Namun di beberapa kasus, kontraksi sejati muncul lebih cepat.
"Sehingga terjadilah persalinan preterm (sebelum cukup bulan atau di atas 37 minggu)," tutur Eric.
Baca juga:
Tidak Hanya Daging, 3 Bahan Makanan Ini Juga Kaya Akan Protein
Perbedaan lainnya dari sisi frekuensi dan intensitas. Kontraksi palsu terjadi 1 hingga 2 kali sehari dan tidak bertambah. Biasanya kondisi ini muncul saat kamu beristirahat.
Dari segi durasi, kontraksi palsu terjadi sekitar 20 detik hingga 2 menit atau lebih. Sedangkan kontraksi asli biasanya terjadi mulai 30 hingga 60 detik atau 70 detik jika semakin mendekati persalinan.

Kontraksi palsu akan membuat perut terasa mulas tanpa nyeri. Dimulai dari puncak rahim kemudian turun ke bagian bawah. Sementara kontraksi sejati dimulai dari nyeri pinggang hingga perut bawah. Terkadang disertai oleh lendir kental bercampur darah dari vagina.
"Lendir ini sumbatnya serviks, jadi serviks itu disumbat oleh lendir tujuannya mencegah kuman masuk ke dalam rahim, karena di vagina itu ada kuman. Saat kontraksi sejati bisa terjadi pembukaan, lendir copot seperti lem sagu, agak lengket, kadang kapiler di serviks pecah sehingga munculah darah, darah bercampur lendir," tutupnya.
Baca juga:
Deksametason Sembuhkan 5.000 Pasien di Inggris, WHO: Itu hanya Satu Studi