Fondasi APBN Yang Dibangun Sri Mulyani Selama 10 Tahun Terakhir
Rabu, 09 Oktober 2024 -
MerahPutih.com - Indonesia tercatat sebagai salah satu dari sedikit negara yang mampu melakukan konsolidasi fiskal pascapandemi hanya dalam waktu dua tahun.
Selain itu, mampu menjaga ketangguhan ekonomi dengan terus mendorong investasi dalam hilirisasi, memperkuat struktur ekonomi, dan menciptakan neraca pembayaran yang kompetitif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia mampu menjaga perekonomian nasional dari berbagai gejolak dalam 10 tahun terakhir.
"Di tengah begitu banyak gejolak yang sifatnya luar biasa, Indonesia selama 10 tahun ini relatif bisa menjaga," kata Sri Mulyani dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa (9/10).
Salah satu contoh nyata adalah Indonesia yang berhasil mengakselerasi konsolidasi fiskal pascapandemi COVID-19, dengan defisit yang mampu kembali ditekan ke bawah 3 persen dalam kurun waktu dua tahun.
Baca juga:
Kepala Daerah Miliki Modus Akali Inflasi, Ini Kata Sri Mulyani
Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif terjaga berkat fokus pemerintah terhadap program pembangunan sebagai fondasi, terutama infrastruktur dan modal manusia (human capital).
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu ciri khas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang tercermin pada alokasi anggaran yang terus mengalami peningkatan.
Pada awal masa pemerintahannya, tepatnya pada 2014, alokasi anggaran infrastruktur sebesar Rp 157,4 triliun. Sementara tahun ini, jelang akhir pemerintahannya, pagu anggaran infrastruktur ditetapkan sebesar Rp 423,4 triliun.
Anggaran itu menghasilkan berbagai capaian, mulai dari jalan tol, jembatan, jalur kereta api, bandara, prasarana pendidikan, bendungan, pelabuhan, hingga berbagai infrastruktur digital.
Baca juga:
"Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu modal utama fondasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas," katanya.
Sedangkan, untuk modal manusia, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengutamakan program pendidikan, perlindungan sosial (perlinsos), dan kesehatan.
Seiring dengan peningkatan belanja APBN tiap tahun, anggaran pendidikan juga terus mengalami peningkatan, dari Rp 353,4 triliun pada 2014 menjadi Rp 665,02 triliun pada 2024.
Kemudian, anggaran perlinsos digelontorkan untuk menjadi bantalan ekonomi bagi masyarakat. Pemerintah menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) yang bersifat responsif dan fleksibel, seperti bantuan makanan ayam dan telur ketika terjadi fenomena El Nino.
Ia menegaskan, anggaran kesehatan disalurkan dengan tujuan mempermudah akses kesehatan bagi masyarakat, salah satunya melalui Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN) yang dimanfaatkan oleh 96,6 juta masyarakat.
"Itulah fondasi yang dibangun dalam 10 tahun, di mana fondasi itu terbangun tanpa membuat APBN menjadi sakit atau runtuh," tutur Sri Mulyani.
Sri merespon merespons komentar yang kerap menyebutnya pelit dalam menyalurkan anggaran. Padahal, sebagai seorang bendahara negara, dirinya perlu mengelola fiskal secara hati-hati.
"Jika ada ruang fiskal, kami selalu mendukung program-program yang solid dan dapat dijalankan dengan baik. Ini adalah bagian dari kehati-hatian sebagai bendahara negara," kata Sri Mulyani.